RADARJAMBI.CO.ID - Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih Membuka kegiatan Pasar beduk yang diselenggarakan oleh Pemkot Jambi, di Kecamatan Pasar Kota Jambi, Selasa (12/3)
Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih mengatakan bahwa Pemkot Jambi mengelola tiga lokasi pasar bedug yang terdapat di Kecamatan Pasar Kota Jambi.
"Pasar bedug merupakan agenda tahunan yang sudah menjadi bagian dari upaya untuk menstimulasi tumbuh kembangnya pelaku usaha kecil, terutama usaha di bidang kuliner dan makanan ringan,"terangnya.
Momentum pasar bedug ini diharapkan mampu menumbuh kembangkan semangat wirausaha baru, serta meningkatkan peluang bisnis bagi pelaku UMKM untuk terus mengembangkan usahanya agar semakin kreatif dan menghasilkan makanan juga minuman yang sehat.
"Saya berharap kuliner yang diperjual belikan dalam areal pasar bedug ini dapat mengutamakan makanan tradisional yang bersih, steril dan merupakan cirri khas daerah, terutama kuliner khas Kota Jambi. Kita harus bangga bahwa kuliner Kota Jambi tidak kalah lezatnya dengan kuliner di daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.
Sri berharap pasar bedug 2024 yang dikelola Pemkot Jambi dapat menjadi media bagi masyarakat, untuk lebih mengenal lagi setiap makanan-makanan khas tradisional, sebagai bagian dari kearifan budaya lokal dan budaya daerah.
Kepada masyarakat Sri juga berpesan agar menjaga ketertiban dan kebersihan di lokasi pasar bedug tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Jambi Amran menyebutkan bahwa sebanyak 776 pedagang tersebut telah mendaftar sejak awal Maret 2024 lalu.
Ratusan pedagang itu tersebar di tiga lokasi pasar bedug yang dikelola Pemkot Jambi.
Amran mengatakan bahwa 480 pedagang di jalan WR Supratman Pasar Jambi, 262 pedagang di kawasan Gang Siku, dan 34 pedagang di jalan Samratulangi, Pasar Jambi.
Pemerintah Kota Jambi mengenakan biaya untuk pedagang berjualan. Tarif ini dikenakan untuk biaya tenda, kebersihan dan keamanan.
Pedagang yang mengisi lapak-lapak di pasar bedug ini terdiri dari pedagang pakaian, makanan, minuman hingga aksesoris.
Selain pasar bedug yang dikelola Pemkot Jambi, juga terdapat pasar bedug yang dikelola swasta.
Ia menyebutkan rata-rata tiap kecamatan memiliki pasar bedug yang dikelola swasta baik skala besar maupun kecil.
Kehadiran pasar bedug ini diantaranya ada yang masuk melalui jadi PAD Kota Jambi.
"Ada yang masuk PAD Kota Jambi karena memang ramai, ada yang belum bisa menjadi PAD,"pungkasnya.(ria/akd)