Radarjambi.co.id-Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan menjadi program rutin dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Berbekal slogan Yuk Jadi Guru!, Kemendikbudristek mengajak para generasi muda, terutama generasi Z/gen Z, untuk ikut PPG Prajabatan.
Terkait itu, muncullah pertanyaan: apa dan bagaimana implikasi PPG Prajabatan bagi profesi guru kita di Tanah Air?
Secara regulasi, program Pendidikan Profesi Guru (PPG) diatur dalam Permendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Guru.
Disebutkan, program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah. Pendek kata, PPG terbuka untuk semua jenjang pendidikan.
Tujuan PPG
Disebutkan juga, pendidikan guru dilaksanakan melalui program sarjana pendidikan dan program PPG.
Adapun tujuan pendidikan guru adalah untuk menghasilkan guru sebagai pendidik profesional yang nasionalis dan memiliki wawasan global sesuai dengan kebutuhan nasional, lokal, dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya.
Tujuan pendidikan guru itu selaras dengan tujuan pelaksanaan PPG, baik Prajabatan maupun Dalam Jabatan.
Khusus PPG Prajabatan, Kemendikbudristek memiliki arah/tujuan kebijakan tertentu.
Pertama, PPG Prajabatan berdasarkan kebutuhan guru. Kedua, lulusan PPG Prajabatan adalah guru baru.
Ketiga, PPG Prajabatan terintegrasi dengan induksi guru pemula. Keempat, PPG Prajabatan memiliki relevansi kuat terhadap kompetensi mahasiswa sebagai calon guru baru yang profesional.
Kelima, PPG Prajabatan bersinergi dengan semua pemangku kepentingan.
Lain arah/tujuan, lain pula kenyataan. Di Indonesia, profesi guru masih terbelit sejumlah problem.
Pertama, problem ketersediaan guru karena banyaknya guru yang pensiun. Kemendikbudristek (2022) mendata: 77.124 guru pensiun pada 2022 dan 75.195 guru pensiun pada 2023.
Mengatasi hal itu, pemerintah seharusnya dapat memanfaatkan para lulusan PPG Prajabatan sebagai pengganti para guru yang pensiun pada 2023, 2024, dan 2025 itu.
Para lulusan PPG Prajabatan diyakini sebagai lulusan yang memiliki kompetensi dasar guru, serta berorientasi utama kepada siswa dan pembelajaran siswa.
Selama menempuh pendidikan, mahasiswa PPG Prajabatan belajar dan mempraktikkan ilmu pengamatan siswa dan belajar-mengajar mata pelajaran.
Di samping itu, mereka juga belajar ilmu proyek kepemimpinan di lingkungan masyarakat dan praktik pengalaman lapangan (PPL) di sekolah.
Kedua, problem kualitas guru yang minim dalam pembelajaran di kelas. Menyiasati hal itu, para lulusan PPG Prajabatan telah dibekali sejumlah mata kuliah teori dan praktik pembelajaran terkini.
Mahasiswa PPG Prajabatan belajar dan mempraktikkan ilmu teknologi baru dalam pengajaran dan pembelajaran.
itu, mereka juga belajar ilmu pembelajaran berdiferensiasi dengan sejumlah model pembelajaran, seperti project based learning dan problem based learning.
Implikasi PPG Prajabatan
Hadirnya PPG Prajabatan berimplikasi luas dengan profesi guru kita. Implikasi kuantitas berupa peluang lulusan PPG Prajabatan sebagai pengganti guru-guru yang pensiun pada 2022, 2023, dan 2024.
Hingga tahun depan terjadi kekurangan guru di Indonesia sebanyak 1.312.759 orang. Jumlah tersebut dapat diatasi dengan menambah kuota peserta PPG Prajabatan 2023 dan 2024.
Dengan begitu, masalah kekurangan guru dapat teratasi dengan profesional.
Berikutnya, implikasi kualitas berupa penguatan kompetensi guru.
Guru dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi itu dapat diraih guru melalui beragam hal.
Di antaranya, guru berbagi praktik baik, mengikuti pelatihan mandiri pengembangan kompetensi, berefleksi dengan melakukan penilaian diri, dan melakukan asesmen level kompetensi guru. Yuk jadi guru!(*)
Sudaryanto, M.Pd., Dosen PPG Prajabatan FKIP UAD; Mahasiswa S-3 UNY
Peran Pemerintah Daerah dalam Menerapkan Prinsip Akuntabilitas untuk Good Governance
Pengelolaan Keuangan Publik yang Transparan dan Akuntabel Demi Good Governance
Penguatan Pengawasan Internal sebagai Fondasi Good Governance di Sektor Publik
Ribuan Warga Sungai Manau Bergelora Menyambut Bang Syukur Dan Khafid Muin