Radarjambi.co.id-PCIA (Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah Australia) bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Prof. HAMKA (Uhamka)menyelenggarakan sebuah project kolaborasi #HeartyCrafty yang bertujuan untuk membangun kesadaran warga senior komunitas Indonesia di Australia terkait dengan healthy heart, healthy soul dan sustainable practices yakni Eco Printing.
Rilies yang diterima Radarjambi.co.id kegiatan ini didanai oleh Multicultural Seniors Support Program Grant dari Victorian Government yang kegiatan utamanya bertujuan untuk memfasilitasi warga senior komunitas Indonesia dengan informasi, keterampilan, dan bantuan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu (20/7/2024).
Mengusung tema "Strengthening the awareness of Indonesian Senior Members on Maintaining a Healthy and Exploring Sustainable Practices", #HeARTycrafty menghadirkan tiga kegiatan utama: Workshop Eco-printing, Penyuluhan Kesehatan Jantung serta Pembinaan Kerohanian yang penyelenggaraanya dilakukan di Masjid Westall dan dihadiri oleh Indonesian senior citizens yang merupakan permanen resident Australia ataupun berkebangsaan Australia.
Workshop eco-printing mengajarkan teknik pewarnaan alami menggunakan tumbuhan pada kain. Peserta lansia tidak hanya belajar membuat karya seni, tetapi juga berkesempatan memamerkannya dalam fashion show. Sementara itu, penyuluhan kesehatan jantung memberikan informasi penting tentang menjaga kesehatan jantung serta pemeriksaan kesehatan oleh mahasiswa kedokteran.
Acara ini juga memperkenalkan aplikasi "Post Sehatmu" yang dirancang untuk melengkapi layanan kesehatan "Medicare" yang disediakan pemerintah Australia.
Sedangkan pembinaan kerohanian Islam yang difasilitasi oleh dosen Universitas Ahmad dahlan, Bambang W. Pratolo, Ph.D. dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan rutin pada hari Rabu 2 mingguan yang dihadiri oleh orang orang Indonesia asli yang telah lama tinggal dan menetap di Australia.
Acara ini disamping digunakan untuk melepas rindu antar warga juga digunakan untuk belajar agama Islam dan berbagi makanan antar hadirin.(*)
Ramayani Gunakan Tekuluk dan Baju Kurung Melayu Jambi Tampi Baca Puisi di Kinabalu Sabah
Lubuk Larangan Rengas Tapus Betuah, Inisiatif Selamatkan DAS Pengabuan
Kunjungi Lapas Perempuan Jambi, Persatuan Wanita Patra Zona 1 Serahkan Bantuan
Kegiatan Rutin Iwako Jambi: Bagikan Sembako untuk Kaum Dhuafa Jelang Idul Fitri
Syafiqah Assyabiya, Gadis Cilik Asal Merangin Jambi Go Internasional
Jelang 27 November, Bawaslu Bangun Kolaborasi dengan Tokoh Lintas Agama