Adobsi, Inspirator Kemajuan Bahasa Indonesia

Jumat, 13 September 2024 - 13:01:03


/

Radarjambi.co.id-Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (disingkat ADOBSI) didirikan pada 12 Oktober 2014 silam.

Asosiasi itu beranggotakan para dosen bidang bahasa dan sastra Indonesia di Indonesia, baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS).

Dalam kepengurusannya, ADOBSI memiliki dua jenis, yaitu pengurus pusat dan cabang/provinsi. Apa dan bagaimana peran ADOBSI sebagai inspirator kemajuan bahasa dan sastra Indonesia?

Dalam tulisan ini, penulis meringkas istilah bahasa dan sastra Indonesia menjadi bahasa Indonesia.

Hal itu dilakukan dengan pertimbangan, salah satunya ialah bahasa dan sastra Indonesia merupakan dua bidang yang dapat digerakkan secara simultan.

Artinya, jika sejumlah pihak menaruh perhatian terhadap bidang bahasa Indonesia bertumbuh, otomatis bidang sastra Indonesia bertumbuh juga. Ibarat dua sisi mata uang, kedua bidang itu sangat dekat.

Pemajuan Bahasa Indonesia
Pada Sabtu (7/9) lalu, pengurus ADOBSI Provinsi Aceh dan Jambi periode 2024-2029 dilantik oleh Ketua Umum ADOBSI Dr. Wati Istanti, M.Pd.

Dalam sambutannya, Ketua Umum ADOBSI mengatakan, pengurus ADOBSI Provinsi Aceh dan Jambi dapat bergotong royong guna memajukan bidang bahasa Indonesia di daerahnya masing-masing.

Pemajuan bidang bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui beragam program kerja dan lintas institusi.

Sebagai contoh, ADOBSI Provinsi Jawa Timur periode 2024-2029 telah merintis program Kuliah Pakar. Pada 29 Agustus 2024 lalu, digelar Kuliah Pakar ADOBSI Jawa Timur dengan topik “Kajian Sastra Multidisiplin”.

Para narasumber berasal dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Islam Malang (Unisma), dan Universitas PGRI Madiun (Unipma). Dengan begitu, ADOBSI Jawa Timur telah berkolaborasi lintas institusi secara baik.

Contoh dari ADOBSI Provinsi Jawa Timur itu dapat diikuti oleh pengurus ADOBSI provinsi lainnya.

Sebagai usulan, ADOBSI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Afiliasi Pengajar dan Pegiat BIPA (APPBIPA) Cabang DIY dapat berkolaborasi melaksanakan seminar bertopik “Menyongsong 94 Tahun Bahasa Indonesia” pada 28 Oktober 2024 mendatang.

Kedua organisasi itu dapat berkolaborasi dengan semua PTN/PTS di Yogyakarta.

Di Yogyakarta, ada enam kampus yang memiliki jurusan/program studi bahasa dan sastra Indonesia, yaitu UGM, UNY, USD, UST, UAD, dan UPY.

Keenam kampus itu dapat mengutus para dosen bidang bahasa dan sastra Indonesia untuk menjadi narasumber dalam seminar terkait. Kemudian ADOBSI Cabang DIY, APPBIPA Cabang DIY, dan Balai Bahasa Provinsi DIY saling berkolaborasi dengan baik.

Melalui seminar kolaborasi lintas organisasi dan institusi itu, kita harapkan terjadinya pemajuan bidang bahasa dan sastra Indonesia di Yogyakarta.

Di tingkat sekolah, para siswa dan guru memiliki minat membaca dan menulis secara baik. Para siswa memiliki kesempatan menulis esai, puisi, dan cerita pendek.

Kemudian karya-karya para siswa itu diterbitkan dalam buku kumpulan. Demikian pula para guru memiliki kesempatan menulis esai, puisi, dan cerita pendek.

Minat Baca-Tulis

Di tingkat kampus, para mahasiswa dan dosen juga memiliki minat membaca dan menulis secara baik.

Para mahasiswa memiliki kesempatan menulis artikel di jurnal terakreditasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Kemudian para dosen memiliki kesempatan menulis buku ajar atau buku referensi.

Buku ajar digunakan untuk mengajar mata kuliah, sedangkan buku referensi digunakan sebagai rujukan topik/bidang tertentu.

Khusus buku referensi, FKIP UAD telah merintis program Call for Book Chapter sejak 2023 lalu.

Melalui program itu, telah terbit buku Transformasi Pendidikan Abad XXI: Sebuah Bunga Rampai (2023).

Berkas buku itu dapat diakses melalui pranala: https://eprints.uad.ac.id/55561/1/Transformasi%20Pendidikan%20Abad%20XXI_Dwi%20Sulisworo%2C%20dkk%20%281%29.pdf.

Akhir kata, ADOBSI dapat menjelma sebagai inspirator kemajuan bidang bahasa dan sastra Indonesia, baik di tingkat nasional maupun regional/lokal.

Tentu, ADOBSI Pusat dan ADOBSI Provinsi dapat bersinergi dengan pihak PTN/PTS dan Balai Bahasa/Kantor Bahasa terkait.

Berkat sinergi lintas organisasi dan institusi ini, penulis yakin impian 100 Tahun Bahasa Indonesia pada 2028 mendatang terwujud baik.(*)

 

 

 

Penulis: Sudaryanto, M.Pd., Dosen PBSI FKIP UAD; Mahasiswa S-3 UNY; Anggota PRM Nogotirto; Anggota Divisi Humas ADOBSI Pusat (2024-2029)