MUARABULIAN -36 unit bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Zulhijah, yang berlokasi di RT 17 Keluarahan Teratai, Kecamatan Muarabulian, ludes dilalap si jago merah, pada Selasa, (24/3).
Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Infromasi di lapangan, kebakaran terjadi diduga akibat korsleting arus pendek listrik yang berasal dari salah satu bangunan.
Kapolsek Muarabulian, AKP Dwibo Likson, mengatakan api tersebut diperkirakan berasal dari arus listrik yang datangnya dari rumah ustad Efendi Rambe yang berada di tengah-tengah pondok para santri.
"Kalau dari keterangan yang ada, api itu berasal dari atas rumah ustad Efendi. Kebetulan saat itu ada santri yang melihat langsung," kata Kapolsek ketika dikonfirmasi di lapangan Kemarin.
Mengetahui adanya api, kemudian santri pun segera membangunkan ustad Efendi. Pada saat itu juga, ustad segera menghubungi pemadam kebakaran. Api pun baru bisa dipadamkan sekitar pukul 16.00 WIB.
35 bangunan Ponpes yang terbakar diantaranya, asrama santri berukuran 3X2, rumah ustadz Efendi ukuran 4X6 meter. Akibat kejadian, Ponpes diperkirakan mengalami kerugian ratusan juta.
Atas peristiwa ini, Pemerintah Kabupaten Batanghari langsung memberikan bantuan kepada Ponpes Zulhijah. Bantuan yang diberikan pun berupa alat masak dan makanan untuk para santri.
Dari penuturan beberapa orang santri, api ketetahuan sudah dalam kondisi membara. Kemudia, puluhan santri berupaya memadamkan api dengan peralatan ala kadarnya menjelang mobil pemadam kebakaran datang.
Selain menghanguskan bangunan, sejumlah perlengkapan pondokan santri yang tidak bisa diselamatkan juga ikut terbakar. "Tahu-tahu api sudah membesar, kami berupaya selamatkan barang yang ada," timpal salah seorang santri. (hmi)
Legalitas Organda Dipertanyakan, Kantor Organda Sarolangun Disegel
Jalan Renah Pametik Rusak Parah, Warga Harapkan Perhatian Pemerintah
Tunggakan Pajak Kendaraan Capai Rp 2 M, Samsat Sarolangun Gelar Razia
Ombudsman Apresiasi Layanan Publik Pemkot Jambi, Raih Predikat Kualitas Tertinggi Se-Provinsi Jambi