Al-Bassam Bidik Ujung Jabung Sebagai Kawasan Penyuplai Minyak se Asia Timur

Kamis, 03 Desember 2015 - 20:23:41


 Maket Pelabuhan Ujung Jabung
Maket Pelabuhan Ujung Jabung /

RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Raksasa minyak asal Canada, Al-Bassam Petroleum Limited yang juga Group Perusahaan Saudi Aramco, Pertaminanya Arab Saudi, berencana menjadikan kawasan Ujung Jabung sebagai kawasan penyuplai minyak Asia Timur.

Dari informasi yang disampaikan Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Jambi, Oto Riadi, kepada sejumlah awak media membeberkan, usai melakukan persentasi di Kementerian ESDM, perusahaan asal Canada Al- Bassam Petroleum Limited langsung menyatakan ketertarikan mereka untuk menjadikan Ujung Jabung sebagai kawasan Refinery Oil di kawasan Sumatera.

"Al-Bassam Petroleum ini bagian dari Group Perusahaan Saudi Aramco, yang merupakan Pertaminanya Arab Saudi yang berpusat di Damam. Secara prinsip, mereka ingin sekali berinvestasi di Ujung Jabung dan membangun refinery,” tegasnya.

"Ada tiga jenis perusahaan yang akan mereka bangun. Pertama, Petrochemical, Crude oil dan kawasan penyuplai minyak di kawasan Asia Timur. Area yang mereka minta juga sebenarnya tidak besar, hanya 1.000 hektar, termasuk didalamnya Pelabuhan,” tambahnya. Kini, katanya, Pemerintah Provinsi Jambi sudah membebaskan lahan sekitar 200 hektar. Artinya masih ada 800 ha lagi yang dibutuhkan Al Bassam.

“Saya sudah sampaikan ke pihak Al Bassam bahwa, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten sudah menyediakan space daerahnya. Untuk pembebasan tanahnya kita serahkan kepada Al Bassam, dan mereka setuju,” bebernya. Al Bassam, katanya, akan segera berkunjung langsung ke Jambi.

"Tapi, kita tahan dulu. Karena infrastruktur menuju pelabuhan belum selesai dan membutuhkan waktu 5 tempuh jam perjalanan. Saya sepat berpikir, ketika saya gitukan, niat mereka berkurang. Ternyata tidak, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka tidak butuh daratan kita, yang mereka butuhkan laut lepas,” ujarnya lagi.

Recananya, awal 2016 ini pihak Al Bassam akan mengecek lokasi Ujung Jabung, untuk melakukan evaluasi dan membuat visibility study mengenai pembangunan yang akan mereka rencanakan. “Ini kesempatan baik bagi kita,” jelasnya. Jika perusahaan ini jadi beroperasi, tenaga kerja dari level manager akan diambil dari putra derah, lengkap dengan 3.000 tenaga kerja.

"Target mereka 3 tahun selesai. Tergantung masalah pembebasan lahan, Financial tidak masalah bagi mereka. Kalau kita sepakat, mereka langsung investasi,” imbuhnya.

Otto juga mengungkapkan, saat ini sudah ada lima perusahaan yang berminat berinvestasi di Ujung Jabung, namun, belum ada yang bisa dijadikan motor kawasan.

"Jujur saja, Ujung Jabung ini kan belum punya Industri yang menjadi motor. Engine yang bisa menjadi magnet untuk menumbuhkan kawasan itu. Dan hingga saat ini kita juga belum ketemu yang tepat, dan kita berharap dengan Al Bassam ini," kata Otto.

Ujung Jabung sendiri, kata Otto, memiliki potensi yang luar biasa, selain menghadap langsung ke laut China Selatan, potensi wilayah Ujung Jabung juga ditunjang dengan akses kedalaman laut yang juga mengizinkan untuk kapal tanker.

Reporter: Kaspul Anwar
Editor: Gustav