Giliran Kerabat BKD Diisukan Makelar Honorer

Rabu, 02 Maret 2016 - 23:32:20


/

RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Setelah pemberitaan mengenai penipuan perekrutan honorer oleh anak Asisten II Setda Kota Jambi meredup, isu mengenai penjualan kursi honorer di lingkungan Pemkot Jambi kembali mencuat.

Kali ini isu penjualan kursi tenaga honorer menerpa kerabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Jambi, Subhi Yusuf.

Makelar honorer ini disebut bernama Sobirin yang merupakan keponakan kandung Subhi. Sobirin dengan modusnya dengan mengiming imingi menjadi honorer kemudian meminta membayarkan uang sebesar Rp 15 juta.

Berdasarkan kuitansi yang beredar, uang yang dibayarkan ini sebagai penitipan uang yang akan diambil kembali pada Maret 2016. Adapun uang diserahkan pada kuitansi tersebut pada November 2015. Hanya saja, korban AW hingga Maret belum ada kepastian.

AW mengatakan sudah menyetor sejumlah uang langsung kepada Sobirin, yang disaksikan istri Subhi.

Duit saya setor melalui pak Sobirin, tapi hingga saat ini belum ada kejelasannya, katanya AW.

Saat ini, akui AW, dirinya dan keluarga telah diajak bertemu oleh pihak Sobirin yang masih keluarga Kepala BKD, Subhi. Ia berharap ada itikad baik.

Subhi, ketika dikonfirmasi membenarkan jika  Sobirin ini keponakannya. Tapi dia tidak bekerja di BKD. Ia juga membantah jika dirinya terlibat. Apalagi ikut merekomendasikannya.

Iya dia memang keponakan saya, tapi dia tidak bekerja di BKD. Jangan mempercayainya. Kalau dia memang berbuat seperti itu, itu urusan dia pribadi, katanya.

Subhi juga mengatakan, sebelumnya Sobirin pernah tinggal ditempatnya, namun sejak tahun 2015 lalu sudah tidak diperkenankan lagi tinggal dirumahnya.

Saya sudah tak perkenankan lagi dia dirumah, sejak tahun 2015 lalu, sebutnya.

Terkait dengan persoalan ini, dirinya akan mempelajari kasus ini. Jika ini sudah merugikan nama baiknya, maka dia akan mempelajari kasus ini untuk kemungkinan membawanya ke proses hukum.

Saya pelajari dulu, ketika merugikan dan Kalo nama saya di bawa, saya  akan gugat. Karena itu merugikan saya, tegasnya.

Sementara itu, Direktur Center Fasha, Joni Ismed meminta agar kasus makelar honorer ini segera diselesaikan. Karena ini bukan kasus yang pertama terjadi. Jangan sampai ini menganggu nama baik Walikota Jambi.

Ia juga berharap Walikota jambi untuk tegas terhadap kinerja kepala SKPD yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan tertentu.

Jika ini benar, maka harus dicopot, tegasnya.

Reporter: Chandra
Editor: Gustav