1.658 Penderita Diabetes Melitus Ditemukan

Kamis, 15 November 2018 - 21:14:06


Ilustrasi
Ilustrasi /

radarjambi.co.id - MUARABULIAN, JS-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batanghari mencatat hingga Oktober 2018 telah ditemukan 1.658 penderita penyakit Diabetes Melitus (DM).


Kepala Dinkes Kabupaten Batanghari dr. Hj. Elfie Yennie, MARS mengatakan, jumlah penderita penyakit DM diperoleh berdasarkan laporan kasus PTM (Penyakit Tidak Menular) Triwulan III.

"Penderita DM laki-laki berjumlah 682 orang dan perempuan 976 orang," ungkap Elfie, Rabu (14/11).

Dikatakanya, penyakit DM hasil temuan Dinkes Batanghari menyerang masyarakat mulai umur 20-44 tahun, 45-54 tahun, 55-59 tahun, 60-69 tahun dan 70+ tahun.

"Pada usia 20-40 tahun jumlah penderita DM sebanyak 372 orang, umur 45-54 tahun berjumlah 533 orang, umur 55-59 tahun berjumlah 376 orang, umur 60-69 tahun berjumlah 304 orang dan umur 70+ berjumlah 73 orang," terangnya.

Jumlah penderita DM di Kabupaten Batanghari, kata Elfie, mengalami peningkatan. Sebenarnya peningkatan itu ada baiknya, artinya Dinkes Batanghari berhasil menemukan.

"Diabetes bisa menyebabkan komplikasi berupa serangan jantung, struk dan gagal ginjal. Paling banyak gagal ginjal penderita diabetes," ujarnya.

Diabetes merupakan salah satu program untuk SPMK (Standar Pelayanan Minimal Kesehatan). SPMK indikator keberhasilan kepala daerah. DM terbagi dua jenis, pertama DM tipe 1 dan kedua DM tipe 2.

"DM tipe 2 umumnya menyerang orang dewasa, sementara DM tipe 1 benar-benar keturunan dan biasanya mulai dari anak-anak sudah menyerang. Selain keturunan dipengaruhi pola makan dan pola hidup," terangnya.

Elfie mengatakan DM sebaiknya di deteksi segera dan wajib melakukan pemeriksaan kadar gula darah walaupun tidak ada keluhan.

"Tetap periksa, enam bulan sekali cek saja, apalagi umur yang sudah diatas 40 wajib periksa," tegasnya.

Tanda-tanda DM dapat diketahui berupa terjadi penurunan berat badan secara tiba-tiba, selalu merasa haus, selalu merasa lapar dan selalu ingin buang air kecil.

"Apabila tiga gejala ini muncul, segera anjurkan cek gula darah. Cek gula darah cukup di ujung jari dan tidak mahal. Bila gula darah di atas 200 pasti diabetes. Gula darah normal dalam keadaan biasa 110-140," sebutnya.

Seseorang yang telah terdiagnosis DM sebaiknya menjalani pengobatan sesuai standar. Yakni harus dengan dokter, mengikuti aturan pengobatan yang telah ditetapkan, mengatur makan dan meningkatkan olahraga.

"Pantangan makan secara berlebihan juga tidak boleh. Sebab bisa memicu gula darah rendah hingga drop dan masuk ICU," jelasnya.

"Orang diabetes yang penting itu mengatur supaya konsumsi karbohidrat tidak berlebihan, mengkonsumsi kalori rata-rata 1500-1700 kalori," tambahnya.

Dia memaparkan ada bahayanya kalau terlalu rendah kadar gula darah. Jadi jangan berlebihan dalam soal pantangan makan.

Dinkes Batanghari telah melakukan skrining untuk penderita DM. Misalnya sewaktu HKN (Hari Kesehatan Nasional) dan peringatan Germas. Dan ini selalu dilakukan cek kesehatan.

Dinkes Batanghari juga memiliki Pos Bimdu PTM. Pos Bimdu PTM sudah ada semua di desa-desa.

Pengecekan gula darah, kolesterol semuanya gratis. Hampir semua desa memiliki Pos Bimdu.

"Itulah cara menemukan penderita diabetes sebanyak mungkin. Selanjutnya akan dilakukan penanganan dengan baik dan benar sesuai standar yang telah ditentukan. Bagi penderita kita berikan motivasi supaya mereka berobat secara teratur, sehingga penyembuhan bisa efektif," tutupnya.

 

 

Repoter : Didi

Editor    : Ansori