Korban Keracunan Soto Bertambah Jadi 50 orang, Penyebab Tunggu Hasil Uji Lab

Kamis, 20 Desember 2018 - 21:16:48


Sarah Amelia, korban diduga keracunan makan dirawat di RS KH Daud Arif Kualatungkal
Sarah Amelia, korban diduga keracunan makan dirawat di RS KH Daud Arif Kualatungkal /

 

Radarjambi.co.id - KUALA TUNGKAL - Puluhan warga yang berdomisili Kelurahan Teluk Nilau, Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjab Barat yang diduga keracunan makanan jenis soto usai acara pengajian pada Hari Senin (17/12) lalu bertambah satu orang menjadi 50 korban, bahkan dua diantaranya diketahui bersaudara meninggal dunia.

Dari 50 korban ini terdiri dari 34 orang dewasa dan 16 orang anak-anak dan remaja. Meskipun demikian, keadaan puluhan pasien yang masih dirawat tersebut diketahui mulai membaik.

Seperti dikatakan Kepala Puskesmas Teluk Nilau, dr Deddy di komfirmasi, Kamis, (20/12).

"Rata-rata pasien masih dipasang infus, namun kondisi pasien yang ditangani oleh Puskesmas Teluk Nilau sudah mulai membaik," ujar Kepala Puskesmas.

Dijelaskannya, berdasarkan data yang ditangani Puskesmas saat ini sebanyak 18 pasien yang dirawat di posko masing masing rumah pasien.

"Tapi kita terus pantau kondisi pasien dengan mendatangi satu persatu pasien," jelas Deddy.

Untuk jenis racun dalam makanannya sampai saat ini belum diketahui, yang jelas menurutnya, sekarang menunggu hasil dari uji lab sample.

"Untuk dugaan dan penyebabnya itu sudah ditangani pihak kepolisian. Dan pihak kepolisian juga sudah mengambil sample, kita tunggu hasilnya. Sekarang kita Dinas Kesehatan sedang fokus pengobatan pasien aja," pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanjab Barat, Iptu Dian Poernomo Sik mengakui kalau pihaknya masih melakukan pendalaman dan penyelidikan serta telah mengambil sample terkait kasus dugaan keracunan makanan jenis soto di Teluk Nilau.

"Kita sudah ambil sample nya, tapi belum dilakukan uji lab karena kita harus kosdinasi dulu. Yang jelas dugaan kita sementara masih dari makanan soto yang di makan oleh korban saat acara pengajian," ungkapnya, Kamis (20/12).

Tapi ditekankan kasat, tidak menutup kemungkinan juga penyebab dari makanan yang lain.

"Maka akan kita lakukan pengembangan dan uji lab terlebih dahulu," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, reaksi dampak keracunan makanan tersebut tidak terjadi secara serempak, melainkan bertahap sehingga diketahui satu korban yang bertambah di larikan ke RSUD KH Daud Arif Kualatungkal untuk mendapatkan perawatan medis.

Berdasarkan penuturan Syafrudin, orang tua korban yang ditemui di Zaal anak RSUD KH Dauf Arif, kejadian tersebut berawal ketika mengikuti pengajian yasinan rutin. Kemudian tuan rumah menyediakan hidangan snack berupa soto.

Namun dampak kejadian tersebut menurutnya baru terasa kepada anaknya, Sarah Amelia (4) pada hari Rabu (19/13) sehingga dilarikan ke RS sekitar pukul 13:00 WIB.

"Ketahuannya itu mulai kemaren (rabu,red) anak saya mulai gelisah, muntah muntah dan kepanasan sehingga dilarikan ke salah satu puskemas di Teluk Nilau, Dikarenakan puskesmas tersebut penuh, Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum," ujar orang tua korban.

Saat ini kondisi Sarah Amelia sudah mulai membaik, meski masih terbaring lemah di kamar Zaal anak RSU Kualatungkal.

Dia pun saat ini berpasrah kepada pihak terkait baik itu Dinas Kesehatan maupun Pihak Kepolisian untuk menyelidiki kejadian tersebut sampai tuntas agar tidak ada kejadian lagi bahkan merenggut nyawa korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kejadian keracunan ini diduga akibat usai memakan soto lontong pada saat acara yasinan mingguan ibu – ibu yang digelar dirumah salah satu warga (Jumiyati, red) yang beralamat di Lorong Banjar RT. 10 Kelurahan Teluk Nilau Kecamatan Pengabuan yang digelar pada hari Senin (17/12) sekira pukul 14.00 WIB s/d 16.00 WIB.

 

 

Reporter : Kenata

Editor     : Ansori