Radarjambi.co.id - JAMBI - Dua hewan langka yang dilindungi oleh undang-undang yang ada di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi yakni harimau Sumatera dengan nama latin Panthera tigris sondaica yang berjenis kelamin betina dan Singa berjenis kelamin jantan ditemukan mati. Singa tersebut mati pada tanggal 19 Januari lalu tepatnya pukul 20:00 WIB.
Sebelum singa tersebut mati sempat dilakukan penanganan medis berupa tindakan operasi ringan pada 18 Desember lalu. Pasalnya ada beberapa luka robek di bagian tubuh hewan langka tersebut akibat perkelahian pada saat masa kawin.
Paska operasi di bagian pelipis mata, singa jantan kehilangan nafsu makan. Meski operasi berjalan lancar. Namum tidak lama kemudian singa tersebut mati. Untuk diketahui singa tersebut berasal dari Taman Safari Bogor yang masuk ke Taman Rimba pada 2016 lalu.
Menurut catatan terakhir hewan buas tersebut berusia 11 tahun dengan berat badan 150 kg yang diberi nama Shiro.
Tidak lama berselang dari kematian Shiro, harimau Sumatera menyusul. Menurut keterangan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jambi Rahmad Saleh mengatankan bawah harimau yang diberi nama Ayuk tersebut mati akibat mengidap paru paru basah.
Pada tanggal 16 Januari lalu kondisi ayuk memburuk sempat muntah. Sehari berselang kondisi kucing besar itu kian menurun dan tidak mau makan. Pada hari berikutnya dilakukan penanganan medis dengan mengabil sempel darah untuk dilakukan uji laboratorium.
Setelah mendapat perawatan dari petugas dan kondisi kucing besar tersebut mulai membaik. Dari hasil uji laboratorium di Dinas Ketahananpangan dan Holtikultura Provinsi Jambi menunjukan trombosit dan hemoglobin normal. Namun dari hasil cek darah yang diuji tempat yang berbeda tanki di labaratorium Sari Wijaya Harimau Malang tersebut teridentifikasi paru paru basah. Namum naas hewan Malang tersebut mati pada 26 Januari pukul 00:00 WIB.
Lanjut Rahmad Saleh, bangkai harimau sendiri dimusnahkan dengan dibakar dan dikubur disebelah bangkai singa yang mati sebelumnya.
Mengenai alasannya, Rahmad mengatakan karena bagian tubuh harimau bernilai jual tinggi. Jika tidak dimusnahkan maka sangat tidak mungkin diperjualbelikan.
"Bangkai harimau tersebut sengaja dibakar Karena bagian tubuh harimau bernilai jual tinggi, jika tidak dimusnakan maka sangat tidak mungkin diperjual belikan" kata Rahmad, kemarin.
Reporter : Musriah
Editor : Ansori
Akses Jalan Ujung Jabung Jadi Prioritas Pembukaan Lahan Akan Bekerja Sama Dengan TNI
Sekda : Generasi Muda Persiapkan Diri Hadapi Era Revolusi Industri
Perekrutan P3K Memberatkan Anggaran Daerah, Fasha: Sumber Dana Dibebankan ke APBD
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi