Radarjambi.co.id - JAMBI – Provinsi Jambi hingga saat ini baru memiliki satu orang pahlawan nasional, yakni Sultan Thaha Saifuddin.
Terkait hal ini, pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Dinas Sosial, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinsosdukcapil) akan mengajukan tiga nama pejuang asal Jambi untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Kepala Dinsosdukcapil Provinsi Jambi Arief Munandar mengatakan, sebenarnya nama pejuang Jambi sudah bisa diajukan ke Kementerian Sosial RI dari segi sejarahnya.
Namun ada syarat teknis yang belum lengkap, sehingga belum bisa diajukan ke pusat.
"Yang tidak ada yakni buku perjuangan, dan Focus Group Discussion (FGD). Nantinya untuk pengumpulan data akan melibatkan ahli sejarah, veteran, hingga keluarga pejuang itu sendiri,” kata Arief, Rabu (27/2).
Arief menyebutkan, setidaknya ada tiga nama pejuang yang sangat berpotensi untuk diajukan setelah buku dan FGD selesai dirampungkan. "Seperti nama Raden Mattaher, Depati Parbo, dan Kolonel Abundjani," ujarnya.
Lebih lanjut Arif mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan tugas untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, seperti menugaskan Kepala Bidang Sosial Provinsi untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah guna mewujudkan buku perjuangan tersebut.
"Kita kira tahun ini bisa dianggarkan, sedangkan untuk realisasinya dilakukan tahun depan. Sebenarnya tidak banyak kisaran Rp 150 juta untuk membuat buku itu, namun nanti akan kita efisienkan juga mengingat sekarang sudah zaman E-Book (Gadjed, red)," terangnya.
Lebih lanjut Arief mengatakan, setelah syarat teknis ini lengkap, kata Arief, barulah akan diajukan ke Kementerian sosial untuk melewati tahapan selanjutnya.
Sedangkan arti penting bertambahnya pahlawan nasional ini sendiri bagi Jambi, kata Arief adalah dapat menunjukkan Jambi juga ikut berjuang saat mengusir penjajah dari negeri ini.
Dan yang tak kalah penting yakni memupuk rasa nasionalisme pada anak muda Jambi, yang dapat lebih bangga pahlawannya bisa diakui secara nasional.
"Kita optimis, apalagi nama ketiganya kan sudah menjadi nama tempat penting seperti Rumah Sakit Raden Mattaher di Kota Jambi, Rumah Sakit Kolonel Abundjani di Merangin, dan Bandara Depati Parbo di Kerinci. Nama ketiganya juga dijadikan nama jalan,” beber Arief.
Ke depan, Arief menyebut agar masyarakat juga bersabar karena pihaknya juga tengah mengusahakan label nasional ini pada pejuang Jambi.
"Jadi kita akan mengusahakan sekuat tenaga untuk pembuatan buku dan Seminar (FGD) nantinya," tandasnya.
Reporter : E. Haryanto
Editor : Ansori
PKK Tingkatkan Sinergitas Dengan Stakeholder Tanggulangi Stunting
Pembangunan Fly Over Simpang Mayang Akan Dilimpahkan ke Pusat
Pesawat Malaysia Mendarat Darurat di Jambi Ada Gangguan Teknis
20 Sekolah Akan Dapat Bantuan Komputer Untuk Pelaksanakan UNBK di Provinsi Jambi April
Kominfo Himbau Pengguna Medsos Bijak Untuk Menangkal Berita Hoax