Radarjambi.co.id - JAMBI – Setelah melatih lebih dari 1.145 pendidik SD/MI dan SMP/MTs, Tanoto Foundation kali ini melatih pembelajaran aktif MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi), manajemen berbasis sekolah, dan budaya baca kepada 76 dosen Universitas Jambi dan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Jambi, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan program PINTAR Tanoto Foundation.
Salah satu tujuan pelatihan adalah agar di tingkat institusi pencetak guru, pembelajaran aktif dan gerakan literasi juga massif dilakukan. Mahasiswa calon guru akan menjalani pembelajaran aktif yang ujungnya juga akan diterapkan pada siswa ketika mahasiswa tersebut telah lulus dan menjadi guru.
“Kita berharap praktik baik yang telah dilatihkan oleh Tanoto Foundation ini menyebar ke seluruh dosen kependidikan, mahasiswa dan pendidik lainnya,” ujar Dekan FKIP Universitas Jambi Prof. Dr. Rer-nat Asrial, M.Si saat membuka pelatihan di Hotel Abadi Suite Jambi, Sabtu, (9/3).
Sementara itu, Medi Yusva, Koordinator Tanoto Foundation Provinsi Jambi berharap para dosen bisa membuat mahasiswa yang sekarang ini kebanyakan disebut kaum milenial, merasa nyaman di kampus.
Menurutnya, ciri khas para remaja sekarang mencari suasana dan lingkungan yang membuat mereka merasa betah.
Oleh karena itu, menurutnya pengembangan soft skill itu menjadi sangat penting, “Jadi mahasiswa tidak hanya mengetahui subjek perkuliahan saja, juga bagaimana mereka terlibat dalam kegiatan yang bisa mengasah soft skill mereka seperti kolaborasi, interaksi dan komunikasi. Kerja-kerja yang banyak melibatkan aktivitas bersama akan lebih membuat mereka nyaman sekaligus meningkatkan soft skill mereka,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Ia mengatakan soft skill seperti kemampuan bekerja sama sangat penting dimiliki mahasiswa karena di dalam dunia kerja yang dibutuhkan adalah kerja sama tim.
“Jadi kurikulum yang dibangun semestinya adalah kurikulum yang mampu mendorong terasahnya soft skill seperti itu,” tukasnya.
Teacher Training Institute Specialist program PINTAR Tanoto Foundation Jambi, Sofnidar berharap para dosen menerapkan di tempat perkuliahan apa yang sudah dilatihkan, sehingga pengajaran di sekolah nantinya juga semakin baik.
“Meningkatnya kualitas pendidikan di tingkat sekolah akan bisa memastikan berkembangnya potensi siswa. Jika potensi siswa berkembang, maka peluang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik ke depan akan lebih besar,” ujarnya.
Sofnidar juga berharap dampak yang dihasilkan dari pelatihan ini mahasiswa yang melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah-sekolah sudah menerapkan pembelajaran aktif. “Kita berharap mahasiswa juga menerapkan pembelajaran aktif ketika PPL di sekolah,” tegasnya.
Reni Andriani, selaku fasilitator dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi juga menekankan bahwa pelatihan pembelajaran aktif dengan mamakai unsur-unsur MIKiR dirancang untuk menghadapi era industri abad 21, ”Bukan hanya bagaimana materi pelajaran yang disampaikan terserap dengan baik, tetapi juga bagaimana soft skill seperti kreativitas, kemampuan kerja sama, kemampuan komunikasi dan tampil percaya diri terintegrasi pada peserta didik,” pungkasnya.
Hilman, peserta yang juga dosen Bahasa Indonesia Universitas Jambi mengaku pelatihan yang diberikan sangat menyenangkan dan tidak membosankan, ”Pelatihannya seru dan aktif, hal ini juga membuat kami terpacu untuk melakukan hal yang sama ketika mengajar di kampus dengan menerapkan pola pelatihan seperti ini.” ujarnya.(***)
Reporter : Musriah
Editor : Ansori
Penyelarasan Program 2020, Bappeda Sarolangun Mantapkan Forgab OPD
Kunker dan Subling Ke 172, H Cek Endra Bermalam di Batang Asai
Safrial Akan Beri Sanksi Pejabatnya yang Tidak Menyerahkan LHKPN
Pemkab Tanjabtim Gelar Musrembang Tingkat Kabupaten Tahun 2019
Ketua DPRD Kota Jambi Kemas Faried Alfarelly Bersama Ketua Komisi IV Tinjau SMPN 22 Kota Jambi