Radarjambi.co.id - MUARABULIAN - Kepala Dinas Kesehatan Batanghari, dr Elfie Yennie, mengakui Penyakit Tidak Menular (PTM) yang telah diklaim penyebab kematian terbanyak di Indonesia juga banyak di temukan di Kabupaten Batanghari.
Bahkan, kata dia, berdasarkan laporan dari tempat fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Batanghari, PTM menduduki peringkat teratas dari sepuluh penyakit terbesar. Terutama seperti penyakit Hipertensi, Diabetes dan Kanker.
"Dan seperti data secara Nasional penyebab kematian terbanyak itu saat ini masih PTM seperti penyakit Jantung, Strok dan Diabetes. Begitu juga yang terjadi di Batanghari," kata Kadinkes, dr Elfie Yennie ketika dijumpai diruang kerjanya.
Menurut dia, kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup tidak sehat ditengah masyarakat. Misalnya kebiasan merokok, obesitas (kegemukan) dan pola makan yang berakibat akan tingginya kadar kolestrol.
dr Elfie Yennie sendiri menyebutkan, dalam mengendalikan peningkatan PTM di Kabupaten Batanghari, pihak telah berupaya melakukan langkah-langkah. Salah satunya dengan menurunkan faktor resiko penyebab PTM.
"Kita disini punya Pos Windu dan Pos Pembinaan Terpadu. Pos Windu ini kita punya sekitar 130 yang selalu aktif melakukan kegiatan setiap bulan dengan melakukan deteksi dini penyakit PTM. Begitu pula dengan Pos Terpadu," ungkapnya.
Diharapkan dr Elfie Yennie, dengan adanya upaya deteksi dini seperti pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolestrol dan sebagainya, dapat lebih memudahkan pihaknya dalam penanganan penyakit yang terjadi.
"Jadi, bila ditemukan kasus, pengobatan bisa dilakukan lebih cepat. Penderita itu bisa diarahkan pengobatan sesuai dengan standar. Tentunya, kita harapkan dengan demikian penyakit ini tidak banyak menimbulkan konflikasi," ujarnya.
Selain dengan melakukan deteksi dini, sambunganya, pihaknya juga melakukan beberapa langkah lain seperti melakukan program yang bekerja sama dengan BPJS dan JKN, diantaranya ada program rujuk balik dan program pengelolah penyakit kronis.
"Disamping itu, kita melakukan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Jadi kita melakukan kemanye secara terus menerus dengan melibatkan stekholder dan lintas sektor terkait. Disini, kita membudayakan olah raga, tidak merokok dan menkonsumsi sayuh dan buah. Kemudian kebiasaan mendeteksi dini penyakit-penyakit,"tutupnya.
Reporter : Didi
Editor : Ansori
Puluhan Pohon Akan Dipangkas Pasca Hujan Lebat dan Angin Kencang
Al Haris Gerilya di Kecamatan Demi Tercipta “Pendidikan Subuh dan Subuh Berjamaah”
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre