radarjambi.co.id-SAROLANGUN-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sarolangun mendorong 149 desa yang ada di 10 Kecamatan memiliki Program Unggulan Desa (Prudes).
Prudes merupakan salah satu langkah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di desa, sehingga peningkatan ekonomi kerakyatan di perdesaan akan tercapai.
Kepala Bappeda H Lukman, MPd, melalui Kabid Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappeda Sarolangun, Guldi Afrianto , saat diwawancarai, Selasa (30/7) menyebutkan, pihaknya akan menginventasir potensi-potensi yang ada diseluruh desa.
Jika sudah ditemukan potensi suatu desa maka potensi itu akan didorong menjadi Prudes.
Ia menilai, jika potensi desa tidak digarap dengan maksimal, ekonomi masyarakat sulit berkembang, sebab selama ini masyarakat desa mayoritas berada hanya mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan.
Dirinya berharap dengan adanya Prudes tidak meningkat ekonomi masyarakat, tapi juga bisa membuka lapangan kerja.
“Kami melihat Desa yang ada di Kabupaten Sarolangun potensial untuk memiliki atau mengembangkan Prudes. Melalui kerja sama dengan Dinas Pemerintahan Masyarakat dan Desa (DPMD) kami akan turun ke lapangan guna memberikan arahan serta pencerahan kepada Pemerintah Desa bersama masyarakat tentang dampak positif terhadap Prudes,”katanya.
Dicontohkan Guldi, jika suatu masyarakat desa selama ini mengandalkan sektor perkebunan karet, maka pihaknya akan menggandeng perusahaan karet, untuk bersama-sama melakukan pembinaan di desa.
‘’Kita tau selama ini harga karet anjlok, karena perusahaan menilai olahan karet petani kurang bagus. Maka kita berbenah dan mencari cara untuk mendongkrak harga karet. Salah satunya merubah paradigma petani dengan cara mengajak perusahaan karet melakukan sosialisasi di tengah masyakat terkait cara pengolahan karet yang benar sehingga harga jual menjadi tinggi,’’ jelasnya.
Demikian juga misalnya, di satu desa, seperti di Kecamatan Batang Asai yang dikenal memiliki potensi disektor perkebunan kopi.
Maka kata Guldi, pihaknya akan menggandeng perusahaan Kopi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait tata cara berkebun kopi dengan hasil yang berkulitas.
‘’Petani kopi juga akan kita ajari tata cara pengolahan kopi sehingga memeiliki harga jual tinggi dan bisa bersaing di pasaran,’’ sebutnya.
Dengan penerapan Prudes ini, Guldi yakin ekonomi masyarakat perdesaan akan bisa berkembang, apalagi sistem permodalan didukung oleh Pemerintah Desa melalui BUMDes. Pihak perbankan juga diharapkan berperan dalam menunjang permodalan dengan proses yang lebih mudah untuk masuk ke desa.
“Peran BUMDes dan Perbankan lebih penting untuk turut membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa-desa. Langkah ini lebih efektif untuk mengentaskan kemiskinan serta mengurangi tingkat pengangguran di perdesaan,”tandasnya
Reporter ; Carles R
Editor : Ansory S
31 Desa Belum Teraliri Listrik PLN Rasio Elektrifikasi Tanjabbar Paling Rendah