radarjambi.co.id-SAROLANGUN– Penyerahan lima hektar lahan bagi tiap pondok pesantren dan Organisasi Kepemudaan (OKP) oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun, jika tidak ada aral melintang akan dilakukan pada bulan November 2019 ini.
“Kepada 32 Ponpes dan 10 OKP di Kabupaten Sarolanun bulan ini akan kita serahkan 5 hektar lahan,” kata Bupati Sarolangun Cek Endra, baru-baru ini.
Katanya, lahan tersebut berada di Kecamatan Pauh, yang merupakan lahan eks HTI milik perusahaan yang dikembalikan ke negara.
Saat ini, lahan tersebut sedang dalam proses persiapan perizinan serta persyaratan lainnya.
“Di Kecamatan Pauh, dibelakang karang mendapo, ada lahan eks HTI yang diserahkan oleh perusahaan, dikembalikan ke negara itu kita kelola,”ucapnya.
Dijelaskan Bupati, lahan seluas lima hektar tersebut nantinya akan dikelola oleh para pondok pesantren serta para OKP dari kalangan pemuda ini untuk berwirausaha.
Sehingga, sebelumnya diserahkan seluruh Ponpes serta OKP dilakukan pelatihan kewirausahaan pemuda, yang dilaksanakan selama dua hari di ruang pola kantor Bupati, dengan mendatangkan narasumber dari Jakarta.
Tak hanya itu, pemerintah Kabupaten Sarolangun juga dalam mensukseskan program wirausaha tersebut berkolaborasi dengan pihak perbankan dalam hal ini Bank Mandiri, pihak asuransi dari Askrindo Jambi, serta juga pihak perusahaan dari managemen pabrik tapioka di Kecamatan Pelawan.
"Bupati juga mengharapkan program ini dapat dijadikan sebagai pilot project untuk menciptakan para wirausaha muda di Kabupaten Sarolanun,"tambahnya.
Ditambahkan H Cek Endra untuk tahap awalnya, seluruh Ponpes dan OKP akan diberikan pinjaman modal Rp 100 juta rupiah, untuk pengolahan lahan 5 hektar tersebut, yang dalam waktu dekat ini akan dilakukan MoU bersama pihak terkait.
“Mudah-mudahan ini berhasil bisa membantu Ponpes, para OKP serta sebagai wadah pelatihan wirausaha bagi para anak muda kita di Sarolangun. Saya sudah sampaikan kepada tim ini, tidak usah banyak paling mendapat 100 juta Per hektar, karena hitungan kami kalau untuk tanam singkong itu rata-rata investasi 20 juta per hektar cukup,”ungkapnya
Ia yakin, jika memang melakukan penanaman singkong atau ubi racun ini, paling tidak dalam jangka waktu empat atau tiga bulan akan memasuki masa panen. Jika menanamnya pada bulan Desember mendatang maka, akan bisa panen paling lambat bulan maret.
Sementara pabrik tapioka yang ada di Kecamatan pelawan akan mulai berproduksi pada bulan januari tahun 2020 mendatang.
“Januari sudah siap, pabrik akan siap, maka sebelumnya bahan bakunya harus siap. Inikan hasilnya dalam 3 bulan sudah mulai, harapan kami dengan modal 100 juta Per hektar, nanti mereka sudah berproduksi, dan terusnya siklusnya satu tahun bisa empat atau tiga kali panen, inilah sebagai pelunasan yang akan diatur,”tandasnya. (ciz)
Editor : Ansory S
Luar Biasa, Anggaran DL Diskominfo Tanjabbarat Capai Rp 800 juta
Terkesan tak Terima Jadi Kasat Polpp, Endang Surya : Ah.. Pol Pp ini Apalah..
Belasan Pejabat Eselon II Tanjabbarat Dirotasi, Lima Dikukuhkan
Hari Pahlawan, Bupati dan Wabup Serahkan Sembako Pada Isteri Peteran
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi