radarjambi.co.id-KOTA JAMBI-Memasuki awal tahun 2020 harga cabai dipasaran dalam Kota Jambi melejit. Pantauan di lapangan harga Cabai merah di pasar Simpang Pulai mencapai Rp 150 ribu/ kg.
Bahkan di pasar ini hanya ada dua pedagang cabai merah. Bahkan akibat naiknya harga cabai merah ini membuat pedagang makanan tidak berjualan.
''Saya tepaksa tidak berjualan hari ini, sebab harga cabai tinggi bagaimana mau saya jual,'' tutur Widi salah seorang pembeli di pasar Simpang Pulai kemarin.
Sementara itu, harga cabai merah di pasar mama villa Kenali Mayang, juga mencapi Rp 150 ribu. Banyak ibu-ibu rumah tangga kaget akan naiknya harga cabai itu.
''Harga daging saja tidak sampai Rp 150 ribu. Ini harga cabai melebih daging. Saya harap segera cari solusi kenaikan harga cabai ini,'' ujar Siti, salah seorang ibu rumah tangga.
Tak hanya di Kota Jambi, di Sengeti Kabupaten Muarojambi harga cabai juga sama Rp 150 ribu/ kg. Akibat tingginya harga cabai ini pedagang warung nasi mengeluh.
''Hari ini (kemarin red) saya tidak membuat sambal untuk di jual. Karena kalau saya bikin berapa lagi harga jualnya,'' tutur Rum, salah seorang pedang nasi di Sengeti.
Sementra itu, berdasarkan rilis dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, pada Tanggal 2 Januari 2020 harga Cabe merah besar di pasar Angso Duo mengalami kenaikan harga dari Rp90.000 menjadi Rp110.000 atau sebesar Rp.20.000,-(+22%).
"Disebabkan berkurangnya pasokan," kata Asisten II Setda Kota Jambi, Erwansyah Kamis (2/1).
Kata Erwansyah, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan rapat dengan tim pangan Kota Jambi.
"Sejauh ini kami baru bisa menghimbau kepada pedagang, untuk tidak menaikkan drastis seperti itu," katanya.
Erwansyah menjelaskan bahwa bahwa terjadi kekurangan pasokan akibat banjir di beberapa wilayah produsen cabai.
"Kita lihat juga di Padang itu sedang longsor, sehingga kendaraan tidak bisa melintas. Kita pastikan beberapa hari kedepan akan normal," katanya.
Sementara Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, Doni Sumatriadi mengatakan bahwa melambungnya harga cabai dikarenakan kekurangan pasokan. Pasalnya di Kota Jambi tidak mencukupi kebutuhan pasar, karena bukan merupakan wilayah produsen cabai.
"Faktor cuaca juga berpengaruh. Sehingga berlaku hukum dagang, pasokan sedikit sementara permintaan banyak, sehingga harganya melambung," katanya.
Kenaikan harga cabai juga terjadi pada jenis Cabe merah keriting mengalami kenaikan harga dari Rp100,000 menjadi Rp120.000 atau sebesar Rp20.000,-(+20%).
Di Pasar Simpang pulai harga Cabe merah besar mengalami kenaikan harga dari Rp90.000 menjadi Rp.110.000 atau sebesar Rp20.000,-(+22%) sementara Cabe merah keriting di pasar tersebut mengalami kenaikan harga dari Rp.100,000 menjadi Rp.120.000 atau sebesar Rp.20.000,-(+20%).
Hal yang sama juga terjadi di Pasar Talang Banjar, dimana harga Cabe merah besar mengalami kenaikan harga dari Rp.90.000 menjadi Rp.110.000 atau sebesar Rp.20.000,-(+22%). Sementara Cabe merah keriting mengalami kenaikan harga dari Rp.100,000 menjadi Rp.120.000 atau sebesar Rp.20.000,-(+20%). (ria)
Editor : Ansory S
Intake PDAM Tertimpa Lumpur, Air tak Mengalir ke Rumah Warga
Kasat Pol PP tak Hadir Pengamanan Natal, Safrial : Dimana Letak Mindset Kepimpinanya
Setelah Tugu Keris Siginjai, Kini Pemkot Jambi Wacanakan Car Free Night Di Jalan Soemantri