Bocah 10 Tahun di Tanjabbar Meninggal Karena DBD, Dinkes Lambat Respon Warga Menjerit

Kamis, 09 Januari 2020 - 20:24:22


Ilustrasi
Ilustrasi /

radarjambi.co.id-TANJABBARAT-Satu orang warga Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, M. Ikbal (10 th) meninggal dunia usai terserang wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Ya benar, kata dokter rumah sakit anak saya menderita DBD. Awalnya saya kira anak saya demam karena penyakit amandel, ternyata dari pihak rumah sakit bilang kena DBD," ungkap Yamin, orang tua korban, warga Jl Sriwijaya, Tungkal Ilir, Tanjabbar, Kamis (9/1).

Bocah 10 tahun itu menghembuskan napas terakhir usai dirawat selama delapan jam pada Minggu (5/1) siang.

Dikatakan Yamin, ia belum mengecek kepastian penyebab kematian. "Surat kematiannya belum saya ambil masih di rumah sakit," ujar Yamin

Mewabahnya DBD banyak dipertanyakan warga terhadap perhatian pemerintah khususnya dinas kesehatan yang dinilai lamban dalam penanganan kasus DBD sementara sebagian besar warga Taniabbar sudah gelisah akan ancamam DBD.

"Apa harus menunggu korban dulu dan bertambah lagi korbannya seperti sekarang ini baru mau bertindak," ujar Ida, warga Tungkal Ilir.

Sejak tiga bulan yang lalu, menurut warga pihaknya sudah sharing masalah DBD dan ajukan fooging ke Dinas kesehatan, dan wargapun sudah tanya masalah DBD ini, dan dari pihak Dinkes bilang fooging bukan solusi untuk mencegah DBD. Karena fooging tak mungkin dilakukan setiap hari.

"Sementara berkembangnya nyamuk itu lebih cepat, lewat jentik yang ada di genangan air, itu bisa ratusan -ribuan setiap hari. Dan justru fooging, kata mereka bisa mnyebabkan nyamuk makin kebal," timpal warga lainnya, menirukan penjelasan pihak Dinkes.

Sementara Rusdi warga lalinnya, juga menjelaskan untuk pencegahan, pihaknya telah meminta kepada dinas kesehatan agar dilakukan pengasapan atau fogging. Namun ia merasa respon yang didapat lambat.

"Kami warga Jalan Siswa minta fogging, tapi responnya lambat. Dua kali dulu diminta baru ditanggapi. Itu pun obatnya kurang bagus. Soalnya nyamuknya belum mati, malah beterbangan. Biasanya, kalau dulu, nyamuk langsung mati," kata Rusdi. (ken)


Editor : Ansory S