radarjambi.co.id-BATANGHARI-Menjalankan usaha di tengah pendemi tidaklah mudah. Itulah yang dirasakan pengusaha tempe Keluarahan Rengas Condong, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari milik Haji Sehan.
Sehan yang akrab disapa Pak Haji ini menuturkan bahwa dirinya telah memulai usahanya sejak tahun 1995, kala itu baru dirinya yang memiliki usaha produksi tempe khususnya di Kecamatan Muarabulian.
"Usaha ini sudah kita mulai sejak tahun 1995, dulu masih sepi untuk usaha produksi tempe di Muara Bulian,"ujar Sehan yang ditemui wartawan ditempat usahanya yang berada dibelaakng kediamanya sendiri.
Sehan berujar saat ini dirinya tengah menghadapi situasi harga bahan pokok seperti harga kedelai yang melambung tinggi. Namun demikian haji Sehan tetap tidak menaikkan harga tempe miliknya.
"Harga kedelai sebelumnya Rp.7.500, sekarang hampir Rp.10.000, namun kita menjual tempe tetap stabil dikisaran harga satu batang ada yang Rp.3000, dan ada yang Rp.1500, namun jika harga kedelai sudah Rp.11.000 lebih terpaksa naikan harga," ujarnya
Sehan mengakui bahwa usaha yang digelutinya selama 26 tahun ini memiliki omset dalam satu hari sebesar dua juta rupiah.
"Usaha itu harus kita jalani dengan ikhlas, iya Alhamdulillah tercukupi untuk kebutuhan, kalau omset yang masuk itu dalam satu hari 2 juta, dan kalau satu bulan itu berkisar 60 juta rupiah, kita berharap kedepannya pemerintah bisa turun lagi harga kedelai," tandasnya.(hmi/akd)
Tanggul Jebol, Ratusan Hektare Kebun Masyarakat Tergenang Banjir
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI Resmikan Pelabuhan Roro
Bupati Tebo Pesan CPNS Jangan Merubah Pola Hidup, Mulailah Dengan Baik
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi