radarjambi.co.id-KOTA JAMBI- Pemerintah Kota Jambi menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dengan instansi teknis terkait dalam rangka penanganan banjir di Kota Jambi, yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Jambi. di ruang pola Kantor Wali Kota Jambi, Selasa (9/2).
Rapat yang diikuti para pejabat teknis terkait dengan infrastruktur dan tata ruang di Kota Jambi, seperti Dinas PUPR, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup Daerah, Bappeda.
Turut juga hadir Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), para ahli hidrologi dan tata kelola air Universitas Jambi, serta unsur pejabat dari Dinas PU Provinsi Jambi.
Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha menyampaikan apresiasinya kepada pihak-pihak terkait yang hadir dalam rapat koordinasi teknis tersebut.
Fasha berharap rakornis akan membangun sinergitas dan melahirkan strategi dalam penanganan banjir di Kota Jambi.
Dalam rapat itu, ada beberapa persoalan yang menjadi pemicu banjir di Kota Jambi. Diantaranya adalah mengecilkan saluran air di Kota Jambi. Selain itu juga akibat sedimentasi pada saluran air yang ada.
"Itu juga yang menjadi persoalan tadi sudah dibahas bersama," kata Fasha. Pemerintah Kota Jambi juga akan membangun kolam retensi nantinya bersama pihak BWSS VI. Dimana sudah disiapkan dua lokasi yaitu di Payo Selincah.
"Jujur untuk membangun kolam retensi Ini membutuhkan dana yang besar, kalau tempat-tempat seperti di Kenali Asam Bawah dan Kenali Asam Atas memang kita belum mendapatkan lahan. Karena harganya yang cukup tinggi, APBD kita belum mampu, mungkin beberapa tahun lagi," ujarnya.
Kata dia, pihaknya sengaja dalam rakornis ini menyertakan pihak Balai, Bappeda dan PU untuk membangun sinergitas serta mencarikan solusi permasalahan, penyebab dan upaya penanganan banjir yang terjadi di Kota Jambi, dimana puncaknya itu terjadi pada 31 Desember atau tepat pada pergantian tahun kemarin.
"Ada lima titik yang terjadi genangan air cukup tinggi, ada beberapa titik yang masyarakatnya harus di evakuasi. Saya sudah perintahkan tadi bidang Sumberdaya Air supaya membuat surat yang ditujukan untuk Gubernur dan kementrian, saya sendiri nanti yang langsung menghadap.
Saya juga minta bantuan anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi untuk memperhatikan persoalan ini, nanti akan saya undang khusus,” tegas Fasha.
Kata Fasha, dalam rapat tersebut masing-masing instansi sepakat untuk menangani permasalahan ini sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
Tim Ahli dari Universitas Jambi, Sunarti mengatakan bahwa dalam penanganan banjir di kota Jambi ia melihat pemerintah Masih berfokus pada aspek fisik saja. Kata dia, pemerintah harusnya melihat juga aspek-aspek lain seperti misalnya aspek sosial.
"Jangan sampai dalam penanganan banjir ini, kita memindahkan lokasi banjir. Itu bukan solusi," katanya.
Sementara Kepala Bappeda Kota Jambi, Suhendri mengatakan bahwa dalam penanganan banjir, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri harus melibatkan stakeholder terkait.
Selain itu juga, pemerintah akan memastikan alat penahan sampah yang berada di saluran air bekerja dengan baik.
"Selanjutnya juga akan dilakukan optimalisasi dan normalisasi sungai yang telah terjadi sedimentasi, pemerintah juga akan membangun kolam retensi," katanya. (ria/akd)
Pejabat di Muarojambi ada Yang Belum Ikuti Diklat PIM III, Termasuk Kepala BKD
Jumlah Penduduk Miskin Baru di Muarojambi Bertambah 440 Jiwa
Ketua DPRD Muaro Jambi Yuli Setia Bakti Apresiasi Kinerja Kapolres MuaroJambi
Anggota Dewan Muarojambi Junaidi Hadiri Pembukaan MTQ XXVII Kumpeh Ulu