Radarjambi.co.id-Karya sastra sendiri adalah sebuah karya yang diangkat masyarakat yang pernah terjadi dan dituangkan sebagai tulisan.
Di era globalisasi dan perkembangan zaman pada saat ini sastra berkembang sangat cepat. Banyak penulis bertebaran dalam karya sastra dengan jumlah pembaca yang banyak pula.
Karya sastra menjadi cerah karena masyarakat indonesia yang sangat gemar membaca cerita dilaman internet seperti cerita pendek, cerita fantasi, dan cerita yang diembangkan oleh penulis itu sendiri.
Contohnya kisah penulis yang dituangkan dengan pengalaman penylis, kisah penulis yang dituangkan dalam karya sastra yang berbentuk tulisan.
Sumarjo &saini (1997:3-4) menyatakan bahwa sastra berupa sebuah ungkapan pribadi manusia yang mana berupa pengalaman, pemikiran,perasaan, ide, dan juga semangat keyakinan didalam suatu bentuk gambaran konkret yang nembangkitkan pesona dengan alat bahasa.
Seperti yang kita ketahui dan pahami karya sastra tidak akan pernah bisa lepas dari penulis dan pembaca. Didalam karya sastra penulis yang kita biasa mengenalnya dengan sebutan sastrawan.
Seorang sastrawan yang baik mempunyai ciri ciri penerimaan dari seorang pembaca. Kita harus mengetahui selera dari seorang pembaca dalam karya sastra.
Karena sebuah karya sastra yang ditulis oleh sastrawan harus memiliki unsur kata dan pemahaman yang baik agar tulisan karya sastra tersebut dapat dipahami dengan baik serta karya sastra tersebut dapat diterima oleh masyarakat sekitar.
Sebuah karya sastra yang baik, mempunyai bentuk dengan dasar ketuhanan dan juga keseimbangan antara karya sastra yang akan ditulis dengan berbagai macam unsur yang terkandung dari karya sastra tersebut.
Dengan begitu karya sastra yang baik juga mengungkapkan isi yang ingin disampaikan para sastrawan dengan baik. Karya sastra juga sangat penting bagi kehidupan saat ini.
Contohnya adalah banyak orang yang sering membaca karya sastra lewat laman internet. Internet salah satu sumber nafkah bagi para pengarang, contohnya karya sastra yang ditulis oleh pengarang yang di upload di internet dengan jumlah pembaca yang banyak juga bisa menguntungkan bagi para pengarang dalam karya sastranya.
Banyak pro dan kontra antara karya sastra yang ada di laman cetak maupun internet. Sebagian besar pembaca remaja memang menyukai apapun yang ada di internet contohnya karya sastra tulisan yang ada diinternet.
Remaja menyukai membaca karya sastra internet karena karya sastra diinternet lebih mudah untuk dijangkau asalkan ada paket data. Remaja yang tidak terlalu menyukai buku sastra karena menurut mereka buku terlihat monoton dan membosankan.
Beberapa remaja ada yang mengantuk dan bosan dalam membaca buku. Berbeda dengan orang tua yang lebih menyukai media sastra cetak dari pada internet. Media masa cetak contohnya adalah koran, buku. Dan media elektronik contohnya tv, dan radio.
Membaca harus menjadi salah satu kebiasaan setiap orang. Karena banyak ilmu dalam membaca. Apalagi dalam membaca karya sastra.
Banyak pengetahuan yang bisa dipetik dan juga diambil dalam karya sastra dan didalam karya sastra mengajak kita berfikir secara kritis tentang apa yang ada didalam alur didalam karya sastra tersebut.
Membaca juga sangat menguntungkan bagi para remaja dizaman sekarang karena didalam membaca karya sastra remaja akan mengetahui apa makna yang tersembunyi dalam karya sastra. remaja disini berperan sebagai pembaca yang harus melestarikan karya sastra agar tidak punah.
Pada zaman yang maju ini atau didalam era digital yang menuntut kita semakin cerdas. Membaca adalah salah satu hal yang membuat kita cerdas.
Kita tidak mau bukan jika kita ketinggalan dengan orang-orang yang rajin membaca? Banyak sastrawan yang mempromosikan literasi sastra dalam karya sastar yang sudah ada dikehidupan masyarakat saat ini. Karena sastra penting sudah selayaknya kita mempunyai kebiasaan yang baik yaitu kegiatan membaca atau juga bisa menjadi sastrawan. (***)
Penulis : Nadia Mumtaza Reswari, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan,Yogyakarta.
Maulana-Diza Mendapat Deklarasi Dukungan Dari Ketua Golkar Kota Jambi Budi Setiawan