Komik Digital sebagai Media Pembelajaran

Jumat, 15 April 2022 - 15:58:44


Siska Mualina
Siska Mualina /

Radarjambi.co.id-Menilik beberapa bulan kebelakang dan keadaan yang masih berlangsung hingga saat ini, pandemi covid-19masih sajamelanda dunia termasuk Indonesi.

Tentu saja kondisi ini memengaruhi banyak aspek kehidupan.Salah satunya pada dunia pendidikan, dimana pembelajaran yang mulanya dilaksanakan secara konvensional (luring) kini berubah menjadi pembelajaran yangdilaksanakan secara virtual (daring) yang kemudian berangsur pulih dengan pembelajaran secara blended.

Di samping itu, pembelajaran daring yang tak kunjung berhenti sampai sekarang juga cenderung membuat proses belajar-mengajar menjadi kurang efektif, khususnya pada sekolah-sekolah dan universitas.

Siswa yang seharusnya dibimbing secara intensif oleh gurudituntut untuk belajar secara mandiri dengan bantuan orang tua dirumah masing-masing.

Problematika inilah yang menyebabkan siswa menjadi lebih cepat bosan dalam proses pembelajaran, juga materi yang disampaikan tidak serta merta dapat dipahami secara maksimal.

Pun juga dialami oleh orang tua yang mendadak menjadi guru dirumah tidak semua materi sekolah dikuasai.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka perlu adanya terobosan baru untuk mengatasi tingkat kebosanan siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru.

Salah satu cara agar pembelajaran menjadi lebih menarik adalah dengan pemanfaatan media alternatif dalam kelangsungan proses pembelajaran.

Dimana media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajarsebisa mungkin membuat peserta didik merasa tidak mudah bosan terhadap materi-materi yang disampaikan, sehingga tidak akan ada kasus-kasus peserta didik yang mudah marah, stress, bahkan sampai bunuh diri.

Media visual merupakan salah satu media yang dianggap penting dalam sebuah proses pembelajaran,karena media ini mampu mengganti kata verbal dan memperjelas bagian-bagian materi yang terkesan abstrak, serta mampu mengatasi pengamatan manusia.

Dalam proses pembelajaran guru dapat dengan mudah memberikan materi kepada siswa dengan adanya media visualini, sehingga kualitas hasil belajar peserta didik akan maksimal.

Selain itu, hal ini turut didukung oleh kemampuan manusia yang pada hakikatnya merupakan pemikir visual, yaitu pola berpikir yang lebih terpacu pada indra penglihatan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prof Mary Potter, menurutnya otak manusia itu hanya membutuhkan 13 milidetik untuk memahami objek yang dilihatnya, terutama pada sebuah gambar.

Jadi hanya dengan gambar otak manusia mampu menangkap ide atau gagasan yang ada di dalamnya dengan mudah dibanding dengan membaca sebuah kalimat.

Dengan begitu, hal ini akan sangat sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran yang mana gambar merupakan bentuk media visual paling mudah didapatkan saat ini.

Dalam perkembangan media masa kini, berbagai alat telah digunakan oleh beberapa guru berkompeten untuk menunjang proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

Salah satunya adalah komik digital, dimana komik digital merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang menarik dan efektif di masa pendemi seperti saat ini.

Siswa cenderung lebih tertarik dengan gambar yang disajikan daripada materi bacaan ketika proses pembelajaran berlangsung.

Dengan adanya komik digital ini diharapkan siswa memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar, sehingga komik digital yang dikolaborasikan dengan materi pembelajaran menjadi lebih mudah untuk diserap.

Seiring berkembanganya teknologi seperti sekarang ini, maka media pembelajaran dengan komik digital pasti akan sangat sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan.

Selain efektif dikarenakan media ini dapat dibuka dimanapun dan dalam keadaan kapanpun, diharapkan dengan adanya gambar berwarna-warni yang terdapat di dalam komik digital ini dapat meningkatkan rasa antusias siswa terhadap materi-materi yang ada di dalamnya.

Dengan begitu maka permasalahan siswa akan tingkat kebosanan terhadap teks hitam putih yang memenuhi sebagian halamanyang dibacanya akan mudah teratasi. (***)

 


Penulis : Siska Maulina, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Saat ini aktif di Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Tapak Suci Putra Muhammadiyah. Karya yang pernah terbit adalah adalah cerpen berjudul “Kita yang di Ujung Senja” dan “Kasih Sayang yang Terbuang”.