Sastra di Tangan Generasi Muda

Jumat, 29 April 2022 - 14:04:15


Santi Sartika
Santi Sartika /

Radarjambi.co.id-Sastra yang pada dasarnya dalah wujud nyata dari ekspresi manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan maupun lisan yang memiliki rangsangan penyampaian nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam karya sastra.

Wajah sastra saat ini, dipenuhi dengan karya-karya sastra baru yang banyak melibatkan generasi muda di era serba maju ini dengan memanfaatkan sumber daya yang ada berupa media sosial.

Generasi muda sendiri berarti generasi yang memiliki kemampuan dengan semangat yang tinggi dan memiliki wawasan yang luas untuk mengembangkan dan memajukan bangsa.

Generasi muda saat ini banyak berperan akan perubahan yang terjadi di Indonesia, salah satunya sastra.

Sastra saat ini yang tidak terikat akan aturan-aturan tertentu atau dalam kata lain bebas menjadikan generasi muda berkreasi dengan kreativitas dan inovasi yang generasi muda miliki.

Hal ini dibuktikan dengan adanya sastrawan muda bernama Nadhifa Allya Tsana dengan nama pena Rintik Sendu ini dapat memanfaat perkembangan teknologi dengan baik.

Tsana dapat mengembangkan sastra dengan baik untuk didengarkan dan dibaca oleh kalangan masyarakat, terkhususnya generasi muda. Dengan karya-karyanya yang berupa buku dan podcast, Tsana mampu mengubah wajah baru sastra dengan kalimatnya yang sederhana, namun menyentuh bagi pembaca maupun pendengarnya.

Tsana sukses menjadi penulis dengan tottal 6 karya novelnya, hingga salah satu bukunya yang berjudul “Gezz dan Ann” menduduki peringkat best seller dan menarik produser film, sehingga novel ini menjadi web series.

Tidak hanya itu Podcast Tsana yang juga bernama Rintik Sendu yang dapat didengarkan di Sportify memiliki peringkat Podcast teratas di Indonesia dengan rasio pendengar terbanyak, sehingga mampu menjadikan Tsana sebagai figur baru sastra.

Adanya Tsana dan sastrawan-sastrawan muda lainnya yang memiliki kekhasannya tersendiri, mampu mengubah wajah baru sastra dari massa ke massa.

Berangkat dari cerita Tsana ini dan kesuksesannya, sastra tidak hanya berupa tulisan, akan tetapi juga sebagai media hiburan yang diciptakan pengarang kedalam kalimat yang mampu menarik perhatian sosial.

Pada dasarnya sastra akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, tergantung bagaimana setiap generasi saat itu memanfaatkan keadaan dengan baik dan dapat mengembangkan sastra menjadi lebih luas lagi.

Peran generasi muda dalam hal ini sangat dibutuhkan sebagai generasi penerus pula. Kalangan muda haruslah gencar menciptakan karya sastra dan galakan literasi di Indonesia, karena sastra bergantung pada pengarangnya.

Peran generasi muda penting adanya dalam menentukan masa depan negara, termasuk juga sastra yang nantinya akan diwariskan kepada anak cucunya. (***)

Penulis : Santi Sartika, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Ahmad Dahlan.