Teknologi Digital Pasca Pandemi dalam Proses Pembelajaran di Sekolah

Senin, 06 Juni 2022 - 13:49:09


Hilman Yusra, S.Pd., M.Pd Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi
Hilman Yusra, S.Pd., M.Pd Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi /

Radarjambi.co.id, JAMBI-Pada awal tahun 2020 Indonesia dilanda wabah yang mematikan yaitu virus covid-19 yang menyebabkan aktifitas belajar dan mengajar secara tatap muka harus dikurangi dan sebagian dialihkan menjadi online atau daring. Seiring dengan melonjaknya angka penyebaran kasus Covid-19 maka pembelajaran secara tatap muka sepenuhnya dialihkan menjadi pembelajaran secara daring.

Sejalan dengan visi Presidensi G20 Indonesia, Recover Together, Recover Stronger, Pulih Bersama, Bangkit Perkasa, seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudiristek), Nadiem Anwar Makarim dalam agenda Kick Off G20 on Education and Cukture di Jakarta (9/2/2022). Terdapat empat isu utama yang akan dibahas dalam forum G20 yaitu Kualitas Penidikan untuk semua (Universal Quality Education), Pendidikan (Digital Technologies in Education), Solidaritas dan Kemitraan (Solidarity and Partnership), serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca Pandemi Covid-19 ( The Future of Work Post Covid-19).

Pandemi membawa perubahan cepat di berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan, sehingga memaksa semua orang untuk belajar adaptif, salah satunya melalui instrumen teknologi digital. Terdapat akselerasi yang luar biasa dalam pemanfaatan teknologi digital di dunia pendidikan pada maasa pandemi. Untuk itulah, teknologi diangkat sebagai salah satu isu prioritas dalam forum G20 on Education and Culture Tahun 2022.

Teknologi digital dalam pendidikan tidak hanya tentang konstribusi fisik teknologi sebagai alat bantu pembelajaran (learning tools) melainkan konsep multidimeensional, seperti mengutip salah satu definisi teknologi pembelajaran menurut Association for Education Communication and Technology, yaitu: education technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by processes and resources, ( AECT, 2004). Teknologi pendidikan adalah studi dan praktik etis dalam upaya memfasilitasi belajar serta meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat.

Pada permasalahan ini teknologi diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan akses, kualitas, dan keadilan sosial di bidang pendidikan. Salah satu dampak pandemi adalah tentang sulitnya akses pendidikan berkualitas yang semakin lebar. Bagaimana pemanfaatan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran? Atau biasa disebut sebagai penggunaan e-learning. E-learning sebenarnya merupakan representasi pemanfaatan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran.

Ada banyak platform dan ragam teknologi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru sesuai dengan kebutuhan belajar. Guru dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar berbasis teknologi digital yang sudah ada atau tersedia maupun mengembangkannya sendiri secara khusus.

Beberapa ragam teknologi pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah, antara lain yaitu: Portal Rumah Belajar, Televisi Edukasi, Akun Pembelajaran (Belajar.id), dan lain sebagainya.

  1. Portal Rumah Belajar

Mungkin banyak yang belum mengetahui apa itu portal rumah belajar. Portal Rumah Belajar yang diluncurkan sejak 15 Juli 2011 adalah sebuah inovasi teknologi pembelajaran digital berbasis multiplatform dan media. Portal yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek melalui Pusdatin (dahulu Pustekkom) dapat diakses secara tak berbayar pada website maupun aplikasi mobile Rumah Belajar. Di dalamnya tersedia bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas siswa dan guru dari beragam jenjang.

Fitur-fitur utama yang tersedia memungkinkan siswa dapat belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Ada Fitur Sumber Belajar, Kelas Maya, Augmented Reality, Edugame, Laboratorium Maya, dan sebagainya. Jadi, portal rumah belajar ini sangat bermanfaat bagi siswa dan guru sebagai salah satu alat digital untuk melancarkan proses belajar mengajar secara online atau daring.

  1. Televisi Edukasi

Televisi Edukasi yang dimaksud disini ialah video-video pembelajaran yang dapat dilihat melalui telepon genggam atau Handphone. Televisi Edukasi ini menyediakan layanan siaran televisi pendidikan berkualitas untuk peserta didik dari semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, praktisi pendidikan, serta masyarakat, guna menunjang tujuan pendidikan nasional. Sejak 12 Oktober 2004, Televisi Edukasi hadir menyajikan konten–konten media video pembelajaran yang dikemas dalam berbagai format program, antara lain: Program Belajar dari Rumah (BDR), Instruksional, Budaya dan Literasi, Vokasi, Pendidikan Karakter, Pendidikan Formal dan Nonformal, Dongeng, FTV, dan sebagainya.

Menonton tayangan Televisi Edukasi dapat dilakukan melalui berbagai kanal baik streaming maupun video on demand (VOD) yaitu pada laman web Televisi Edukasi, kanal Youtube Televisi Edukasi, Mitra TV Edukasi, Vidio.comUseetv.com, dan lainnya.

  1. Akun Pembelajaran

Akun Pembelajaran merupakan akun elektronik dengan domain belajar.id yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sebagai akun untuk mengakses aplikasi pembelajaran berbasis elektronik. Tujuannya adalah untuk mendukung proses pembelajaran di satuan pendidikan melalui penerapan teknologi dan meningkatkan keterhubungan antara layanan pembelajaran. 

Pemanfaatan Teknologi Digital Dalam Kegiatan Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19

Teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Pandemi Covid–19 adalah masalah kolektif bangsa bahkan dunia yang membawa perubahan dan tuntutan adaptasi berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan pembelajaran.

Teknologi adalah katalis bagi inovasi dan perubahan yang luar biasa, khususnya di era kenormalan baru saat ini dan pasca pandemi Covid–19. Bagaimana memanfaatkan teknologi pembelajaran dengan tepat sesuai kebutuhan akan mendorong ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. 

Lalu bagaimana caranya? Guru sebagai fasilitator penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memiliki kebebasan untuk merancang desain pembelajaran yang akan diterapkan di ruang kelas daring masing-masing. Peran guru dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran harus mampu merekayasa pengalaman belajar siswa yang menarik, bervariasi, berulang, dan meningkat.

Ujung ketercapaian tujuan pembelajaran adalah pada level performa siswa. Intervensi teknologi pembelajaran yang dipilih dan dirancang harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa/pelajar di sekolah atau wilayah masing-masing.

Ada banyak model pembelajaran yang dapat dipilih guru, misalnya model pembelajaran berbasis proyek (project–based learning, PJBL), pembelajaran berbasis pengalaman (Experiential Learning), pembelajaran berbasis masalah (problem–based learning), model flipped-peerlearning, meaningful learning, dan masih banyak lagi lainnya. (Hilman Yusra, S.Pd., M.Pd, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi)