Mengenal TOEFL dan IELTSuntuk Beasiswa

Minggu, 10 Juli 2022 - 20:28:26


Musrifah Kumala Dewi Hayoto
Musrifah Kumala Dewi Hayoto /

Mendapatkan beasiswa merupakan impian bagi setiap orang di seluruh penjuru apalagi minat pemburu beasiswa dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Biasanya dalam persyaratan beasiswa luar negeri akan dimintai sejumlah dokumen salah satunya dengan melampirkan nilai sertifikatTestofEnglishasaForeignLanguage (TOEFL) and InternasionalEnglishLanguageTestingSystem (IELTS).

Bahkan di Indonesia pun untuk mendapatkan beasiswa harus memiliki minimum nilai TOEFL atau IELTS,contohnya untuk Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) maupun Beasiswa Unggulan. Jadi apa itu TOEFL dan IELTS?

TOEFL dan IELTS merupakan teskemampuan bahasa Inggris untuk orang-orang yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris atau yang ingin melanjutkan studi beasiswa ke luar negeri maupun dalam negeri.

Bahasa Inggris yang diakui di seluruh dunia ada dua yaitu bahasa Inggris-Amerika dan bahasa Inggris-British.Maka berdasarkan itu pun dikenaldua tipe tes yaitu TOEFL dan IELTS.

TOEFL merupakan tes yang menggunakan bahasa Inggris-Amerika dan biasanya digunakan untuk mendaftar di universitas-universitas Amerika dan Kanada.

TOEFL sendiri memiliki 2 tipe, yaitu TOEFL ITP (Institutional Testing Program) dan TOEFL IBT (Institutional BasedTest). Pada dasarnya TOEFL ITP digunakan untuk beasiswa di wilayah Asia atau wilayah lokal dan memiliki 3 sesi soal yaitu listening (mendengarkan), structure and written expression (struktur dan ekspresi tulisan), dan reading (membaca) dengan skor 310—677.

Untuk biaya tesTOEFL ITP berkisaran sekitar Rp600.000 tergantung dari daerah masing-masing dan Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara yang menggunakan TOEFL ITP sedangkan untuk TOEFL IBT digunakan untuk syarat  beasiswa ke luar negeri dan memiliki 4 sesi soal yaitu reading (membaca), listening (mendengarkan), speaking (berbicara), dan writing (menulis) dengan rata-rata skor 0—120 untuk biayanya sendiri sekitar Rp2.870.000 dan berlaku selama 2 tahun.

Berbeda dengan TOEFL, dalam IELTS cenderung yang diuji adalah kemampuan Bahasa Inggris-British danIELTS biasanya digunakan untuk pendaftaran di institut-institut di Australia, Inggris, dan Selandia Baru.

IELTS sendiri memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan TOEFL dan lebih mahal juga.

Ada 4 sesi tes IELTS yaitu listening(mendengarkan), reading (membaca), speaking (berbicara), dan writing (menulis). Dalam IELTS pada sesi speaking akan langsung berbicara tatap muka dengan juri atau penguji.

Untuk nilainya sendiri tergantung dari kebijakan universitasnya, tetapi pada umumnya berkisaran 0—9 dan untuk melanjutkan S-1 biasanya nilai yang dibutuhkan sekitar 5,5—6,5 dan untuk S-2 sekitaran 6—7,5. Biaya yang dikeluarkan untuk tes IELTS sekitar Rp3.000.000 dan harganya dapat berubah sewaktu-waktu.

Nah, untuk mendapatkan nilai yang baik kita dapat mengikuti pelatihan-pelatihan terlebih dahulu karena harganya cenderung lebih murah.

Selain itu, kita memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri lebih mantap dengan latihan soal berulang kali, mengetahui pola belajar kita seperti apa dan yang terpenting memahami tipe soalnya.

Karena biaya tes yang akan dikeluarkan mahal oleh karena itu, pentingnya memastikan kesiapan dan kemampuan diri terlebih dahulu sebelum mengikuti tes tersebut. (*)

 

Penulis  : Musrifah Kumala Dewi Hayoto, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan, Angkatan 2021.