Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di berbagai bidang, jejaring sosial juga tumbuh dan berkembang pesat di Indonesia. Kecanggihan teknologi memengaruhi pola pikir setiap masyarakat.
Seperti bagaimana cara memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukasi berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu bahasa Inggris. Terdapat banyak jenis media sosial yang kerap digunakan sebagai sarana belajar bahasa Inggris secara menyenangkan dan efektif.
Media sosial yang sering digunakan yang memiliki pengaruh terhadap keseharian masyarakat yaitu Twitter, Instagram, Tiktok, dan lain-lainnya.
Di media sosial tersebut, orang-orang saling berkomentar, berbagi pendapat, maupun bertukar pikiran.
Dari hal-hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk sharing dengan orang lain bagaimana berbahasa Inggris yang baik seperti ketepatan grammar yang benar, menambah kosakata yang sebelumnya belum pernah diketahui, dan lain-lainnya.
Pemanfaatan media sosial dalam belajar bahasa Inggris sangat gampang dan praktis. Diambil dari pengamatan pribadi, orang-orang berinteraksi dengan orang asing dalam komentar seperti menyatakan pendapat atau hanya iseng berkomentar.
Hal tersebut dapat menambah wawasan berbahasa Inggris serta menambah pertemanan dalam jejaring sosial. Namun perlu diwaspadai bahwa tidak sedikit orang asing yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana penipuan.
Dikutip dari laman Kaskus, media sosial dapat diartikan pula seperti pedang yang bermata dua. Penggunaan media sosial dapat menurunkan prestasi dalam pembelajaran karena menimbulkan kemalasan dan rasa kurangnya tanggung jawab.
Di samping itu, media sosial juga memiliki keuntungan dalam pembelajaran, terutama bahasa Inggris. Banyak dijumpai postingan ataupun thread (utasan) tentang ilmu bahasa Inggris seperti pembelajaran grammar, vocabulary (kosakata), conversation (percakapan), dan lain-lainnya.
Ketika seseorang membaca utasan materi bahasa Inggris maka secara tidak langsung menambah wawasan bahasa pembaca tersebut.
Twitter adalah salah satu platform yang dapat membuat kita belajar akan bahasa terutama bahasa universal yaitu bahasa Inggris.
Sebagai contoh, seseorang yang me-retweet utasan tentang materi bahasa Inggris akan muncul di timeline followers miliknya. Utasan akan terus dilihat banyak orang sehingga ilmu yang tersampaikan tidak berhenti hanya di satu orang. (*)
Penulis : Wina Nurbaity Amelia Putri mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.