Radarjambi.co.id-TEBO- Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid mendukung permintaan masyarakat Tebo agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo untuk menetapkan bangunan yang bersejarah yang ada di Kota Muaro Tebo sebagai cagar budaya.
Hal tersebut disampaikannya usai berziarah ke Makam Pahlawan Nasional yang juga merupakan Raja Jambi, Sultan Taha Saefuddin yang ada di Kota Muaro Tebo dan berkeliling melihat bangunan bersejarah peninggalan penjajah Belanda yang berada disekitar komplek makam.
"Wewenang penetapan Cagar Budaya itu ada di Pemkab Tebo, tinggal pak Bupati yang menetapkannya, kita Kementrian siap mendukung, karena penetapan Cagar Budaya tidak berpengaruh kepada hak kepemilikan bangunan,"ujar Hilmar Farid yang mengaku miris melihat kondisi bangunan bersejarah di Kota Muaro Tebo yang kondisinya rata-rata rusak berat, bahkan ada yang sudah hancur.
"Biar bisa segera diselamatkan harus segera ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya,"lanjutnya lagi.
Perlu diketahui sebagai kota yang pernah menjadi pusat pemerintahan sewaktu jaman penjajahan Belanda, kota Muaro Tebo dipenuhi oleh bangunan tua peninggalan Belanda.
Sayangnya bangunan yang sekarang ini sebagian menjadi milik Pemkab Tebo, dan sebagian lagi milik Polri serta TNI, sebagian besar kondisinya rusak parah, bahkan lokasi benteng Belanda yang pasca kemerdekaan sempat dipakai sebagai markas Kompi Senapan C Kodam II Sriwijaya.
Sebagian besar kondisinya sudah hancur, hanya tinggal beberapa bangunan saja, itupun kondisinya sudah rusak parah.
Terkait dukungan yang diberikan oleh sang Dirjen, PJ Bupati Tebo, Aspan yang ikut mendampingi saat berkeliling, mengatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti hal tersebut.
"Insyaallah akan segera kita tindaklanjuti untuk menyelamatkan bukti sejarah yang ada di Kota Muaro Tebo,"tutup PJ Bupati. (yan/akd)
Wakili Pj Bupati Asisten I Luncurkan Program Dapur Sehat Atasi Stunting
Fasha Hadiri dan Buka Berbagai perlombaan Dalam Rangka HUT RI Ke- 77
Dana BOS Belum Dicairkan, Diknas Sungaipenuh Malah 'Paksa' Beli Aplikasi Pembelajaran Harga Jutaan
Mulai Punah, Forum Pengelolaan KEE, Komit Terhadap Konservasi Gajah di Tebo