MEDIA berfungsi untuk menghubungkan informasi dari satu pihak kepihak lainnya, sedangkan dalam dunia pendidikan kata media disebut media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar. Media pembelajaran juga bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses pembelajaran sehingga dapat merangsang minat siswa untuk belajar. Hal inilah yang diterapkan untuk sebuah keberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, untuk mendapatkan keberhasilan maka dalam proses pembelajaran diperlukan model benda yang konkrit, salah satunya alat peraga.
Dalam penggunaan alat peraga pastinya dapat membantu untuk meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran siswa. Alat peraga berfungsi sebagai alat untuk memotivasi siswa. Selain itu, manfaat dari alat peraga yaitu untuk meningkatkan sensor motorik anak, mengurangi cara pembelajaran yang bersifat verbalisme, meningkatkan interaksi antar guru dan siswa, serta membuat siswa lebih fokus dalam belajar. Alat peraga juga merupakan alat bantu yang dapat merangsang pikiran, keterampilan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran yang baik dan memberi ruang bagi siswa untuk terlibat aktif dalam setiap proses pembelajaran.
Alat peraga dikelompokan menjadi dua bagian yaitu alat peraga visual dan auditif. Alat peraga visual adalah segala sarana belajar yang dapat mempengaruhi daya pikir siswa melalui pengamatan pancaindra dengan cara memperlihatkan benda aslinya, seperti benda tiruan, gambar atau sejenisnya. Sedangkan alat peraga audiotif adalah sarana yang dapat mempengaruhi daya pikir siswa dengan cara menjelaskan, menerangkan, memberi contoh-contoh dan lain sebagainya.
Dalam beberapa mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, alat peraga sangat dibutuhkan. Hal ini digunakan sebagai bentuk visualisasi dari penjelasan yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran, serta dengan alat peraga ini juga dapat memberikan variasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu tujuann alat peraga dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia agar siswa memahami konsep Bahasa Indonesia dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sebagaimana diketahui, pembelajaran Bahasa Indonesia tidak terhindar dari keterampilan memahami teksteks, baik dalam keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis teks.
Seperti halnya dalam pembelajaran menulis Teks Prosedur, Teks Eksplanasi, Teks Deskriptif dan berbagai jenis teks lainnya. Apabila dalam proses belajar mengajar, guru tidak menggunakan alat peraga, maka sulit bagi siswa untuk menyerap konsep-konsep pembelajaran yang disampaikan. Hal ini bisa berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam keterampilan menulis.
Hasil survei dari Programme for International Student Assessment (PISA) yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) pada 2015 menemukan, peningkatan kompetensi anak Indonesia dalam menulis menempati peringkat ke- 60 dari 72 negara. Ini menunjukkan bahwa gerakan menulis sangat perlu diperkuat khususnya ditingkat sekolah. Dengan guru menerapkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) melalui media pembelajaran yang baik berupa alat peraga sehingga bisa meningkatkan kompetensi anak Indonesia dalam keterampilan menulis. Guru saat ini perlu berevolusi terhadap cara padang mengajar di depan kelas. Guru bukan lah seorang penjual obat yang senantiasa berceramah di depan kelas dan masih menggunakan pembelajaran yang konvensional. Tetapi guru harus bisa meningkatkan mutu pembelajaran dari teknologi revolusi industri 4.0, menuju perkembangan era society 5.0. SELAMAT HARI GURU SEDUNIA 5 Oktober 2022. (Hilman Yusra, S.Pd., M.Pd, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi)
Pelatihan Peningkatan Literasi Informasi dan Media di Taman Baca Masyarakat Teras Literasi
Inovasikan Tepung Singkong Jadi Keripik Brownies, Oleh-Oleh Wisata Gunungireng Pengkok Gunungkidul
Pentingnya Sistem Informasi Industri Nasional Bagi Pelaku Industri di Zaman Digital
Kelola Sampah Organik dengan Ember Tumpuk di Padukuhan Ngringinan
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi