Membuat Judul Proposal Penelitian yang ''TMK'' (1)

Kamis, 09 Maret 2023 - 23:20:49


Sudaryanto
Sudaryanto /

Judul proposal penelitian atau proposal skripsi dibuat secara tepat, menarik, dan kekinian (disingkat TMK). Disebut tepat karena memuat sejumlah hal, seperti objek penelitian dan subjek penelitian.

Disebut menarik karena memuat sejumlah hal, seperti objek penelitian dan subjek penelitian yang belum banyak digarap/diteliti. Dan disebut kekinian karena memuat sejumlah hal pula, seperti metode/model pembelajaran dan kebijakan pendidikan terbaru.

Terkait itu, tulisan ini berfokus pada proposal penelitian atau proposal skripsi bidang bahasa Indonesia dan pembelajarannya.

Saat ini, sebagian pihak sekolah/satuan pendidikan telah menerapkan Kurikulum Merdeka (KM) dan sebagian lainnya masih menerapkan Kurikulum 2013 (K-13) Revisi 2017. Perbedaan penerapan kurikulum itu perlu dicermati oleh mahasiswa yang akan menulis proposal penelitian atau proposal skripsi terkait.

Ada tiga langkah dalam membuat judul proposal penelitian atau proposal skripsi secara “TMK” bidang bahasa Indonesia dan pembelajarannya.

Pertama, mahasiswa memilih ingin meneliti topik apa, teks apa, kelas berapa, dan jenjang pendidikan apa. Sebagai alat bantu untuk menjawab hal-hal tadi, mahasiswa dapat mengakses laman Sistem Informasi Perbukuan Indonesia, https://buku.kemdikbud.go.id. milik Kemendikbudristek yang bebas akses.

Sebagai contoh, mahasiswa memilih tipe buku PDF, jenjang SMP/MTs, kelas VII, mata pelajaran Bahasa Indonesia, kemudian muncul berkas Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII dan Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII.

Judul buku pertama bagi guru Bahasa Indonesia dan judul buku kedua bagi siswa kelas VII SMP. Kedua buku itu diunduh dan dibaca terlebih dulu untuk menemukan teks apa yang menarik untuk diteliti.

Mahasiswa tertarik pada teks surat dan menemukan wujud penggunaan pronomina persona (kata ganti orang), pronomina petunjuk (kata ganti tunjuk), dan pronomina tanya (kata ganti tanya) (hlm. 238).

Dari situ, bisa diambil judul proposal penelitian atau proposal skripsi bidang bahasa Indonesia dan pembelajarannya: “Pronomina dalam Rubrik “Surat Pembaca” Harian Kompas dan Kaitannya dengan Proyek Kampanye Tematik di Kelas VII SMP”.

Kedua, terkait butir pertama, mahasiswa membuat bahan ajar sebagai wujud keterkaitan objek penelitian dengan pembelajaran bahasa Indonesia.

Apabila mahasiswa memilih judul “Pronomina dalam Rubrik “Surat Pembaca” Harian Kompas dan Kaitannya dengan Proyek Kampanye Tematik di Kelas VII SMP”, ia harus membuat bahan ajar/modul teks surat untuk siswa kelas VII SMP. Bahan ajar itu tidak harus diujicobakan di sekolah seperti halnya penelitian lapangan.

Terkait itu, isi bahan ajar/modul meliputi sampul, prakata, daftar isi, uraian Capaian Pembelajaran/Tujuan Pembelajaran (CP/TP), uraian teori teks surat, nukilan teks surat pembaca harian Kompas, uraian pembelajaran proyek kelas VII, latihan soal, daftar pustaka, dan biodata singkat penulis. Khusus CP/TP, apabila mahasiswa (masih) memilih K-13 Revisi 2017, ditulis Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar (KI/KD). CP/TP sama/setara dengan KI/KD.

Ketiga, mahasiswa dapat memilih objek penelitian di luar yang tertera di buku guru/siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebagai contoh, teks cerita rakyat memiliki beragam bentuk, seperti mite, legenda, dongeng, dan fabel.

Ada legenda “Sebuah Desa Bernama Kasuran” dalam buku Antologi Cerita Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta. Cerita legenda itu bisa diteliti dari kajian toponimi atau kajian bahasa yang menyelidiki nama tempat.

Akhir kata, dalam membuat judul proposal penelitian atau proposal skripsi sebaiknya dipertimbangkan sejumlah hal.

Di antaranya, pilihan objek dan subjek penelitian, jenis teks, kelas, dan jenjang pendidikan, serta kebaruan metode/model pembelajaran dan kebijakan pendidikan.

Saat ini, topik proposal penelitian atau proposal skripsi bidang bahasa Indonesia dan pembelajarannya mengarah ke Kurikulum Merdeka dan/atau masih seputar K-13 Revisi 2017. (*)

 

Penulis : Sudaryanto, M.Pd., Dosen Mata Kuliah Penelitian Bahasa di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan; Mahasiswa S-3 Ilmu Pendidikan Bahasa UNY