Mengembangkan Keterampilan Kolaboratif di Ruang Kelas

Jumat, 19 Mei 2023 - 15:34:59


Hesty Marwani Siregar
Mahasiswa S3 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
Hesty Marwani Siregar Mahasiswa S3 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia /

Hesty Marwani Siregar

Mahasiswa S3 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia

RADARJAMBI.CO.ID-Dunia yang terus berubah menyebabkan tantangan hidup juga ikut berubah. Kemampuan kognitif bukan satu-satunya kemampuan yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan perubahan zaman. Untuk dapat berperan aktif dalam dunia global saat ini, diperlukan keterampilan yang disebut keterampilan abad 21. Salah satu keterampilan abad 21 yang perlu dimiliki oleh individu adalah keterampilan kolaboratif atau collaborative skills.

Keterampilan kolaboratif adalah keterampilan untuk mencapai tujuan bersama melalui kerja sama dengan individu lain secara efektif. Agar dapat terus mengikuti perubahan zaman, keterampilan ini semakin penting dan relevan untuk dipelajari dalam dunia pendidikan. Melalui ruang kelas, pengembangan keterampilan kolaboratif menjadi urgen dan tidak dapat diabaikan.

Pengembangan keterampilan kolaboratif di ruang kelas diharapkan dapat diaplikasikan di dunia nyata, sehingga peserta didik lebih siap menghadapi tuntutan dunia yang semakin kompleks.

Pada dasarnya, kolaborasi bukan hal baru dalam dunia pendidikan. Namun, perkembangan teknologi dan globalisasi menyebabkan keterampilan kolaboratif menjadi hal yang mendesak untuk dimiliki. Baik di lingkungan sekolah, lingkungan kerja, maupun lingkungan masyarakat, kemampuan untuk bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan individu dari berbagai latar belakang, menjadi kunci keberhasilan.  

Oleh karena itu, dalam mendukung kesuksesan peserta didik di berbagai lingkungan yang semakin kompetitif, peserta didik perlu dibekali dengan keterampilan kolaboratif melalui pembelajaran di ruang kelas.

Ruang kelas dapat menjadi model masyarakat kecil, yang dapat dimanfaatkan guru untuk menanamkan keterampilan kolaboratif. Di masyarakat luas, individu sering kali dihadapkan pada situasi dimana individu harus bekerja dalam tim, menghadapi perbedaan pendapat, dan mencapai kesepakatan bersama.

Oleh karena itu, peserta didik perlu dibekali pondasi yang kuat dalam interaksi sosial dan menjadi individu yang terampil juga responsif di masyarakat. Melalui pembelajaran di kelas, peserta didik dapat dilatih untuk mengembangkan keterampilan kolaboratif dengan belajar bagaimana berkomunikasi yang santun dan efektif, bagaimana mendengarkan pendapat orang lain, bagaimana menghargai perbedaan dan keberagaman, serta bagaimana menemukan solusi yang dapat saling menguntungkan semua pihak.

Kolaborasi di ruang kelas juga memberikan manfaat yakni meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa. Ketika peserta didik diberi kesempatan untuk berkolaborasi dalam tugas atau proyek kelompok, peserta didik akan lebih merasa terlibat dan bertanggung jawab terhadap hasil kerja kelompoknya. Kolaborasi ini akan membuat peserta didik saling memberikan dukungan, belajar dari teman lain, dan mengembangkan keterampilan interpersonal.

Dalam hal ini, ruang kelas tidak sekedar menjadi tempat mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tempat untuk membangun karakter, keterampilan sosial, dan emosional yang berperan dalam kesuksesan mereka di masa depan. Keterampilan dan karakter yang diperoleh peserta didik melalui kegiatan kolaborasi di ruang kelas, diharapkan dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik lebih berperan aktif menyelesaikan masalah di lingkungan masyarakat.  

Manfaat lain dari pengembangan keterampilan kolaboratif yaitu menciptakan lingkungan yang berkeadilan dan inklusi. Lingkungan belajar yang kolaboratif akan memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didik, secara adil, untuk berperan, berpendapat, dan mendapatkan penghargaan atas kontribusinya.

Hal ini menyebabkan terbentuknya lingkungan yang inklusif, dimana setiap siswa merasa diterima dan dihargai. Pengembangan keterampilan kolaboratif pada Pendidikan multikultural meningkatkan rasa keadilan pada diri peserta didik, untuk berbuat dan bertingkah laku dengan santun, tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, dan budaya. Hal ini akan memudahkan peserta didik untuk berkolaborasi dalam keberagaman, sehingga wawasan dan pengalaman peserta didik akan keberagaman semakin bertambah.

Dalam mengembangkan keterampilan kolaboratif, tidak hanya karakter yang akan menjadi lebih baik, keterampilan berpikir kritis dan kreatif juga akan optimal. Hal ini disebabkan, dalam lingkungan yang kolaboratif di kelas, peserta didik diajak untuk berpikir secara kritis, mengembangkan ide-ide baru, dan mencari solusi yang inovatif. Peserta didik belajar untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, mempertimbangkan berbagai solusi yang ada, dan membuat keputusan yang berdasarkan pemikiran rasional. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif juga merupakan keterampilan abad 21, sehingga peserta didik tidak hanya siap secara karakter tetapi juga secara kognitif untuk menghadapi perubahan zaman.

Berdasarkan manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan keterampilan kolaboratif, maka penting bagi guru untuk memfasilitasi pengembangan keterampilan kolaboratif di ruang kelas. Dalam perspektif pedagogis, guru dapat mengembangkan keterampilan kolaboratif dengan menggunakan pembelajaran yang aktif, kooperatif, ataupun berbasis proyek. Peserta didik dapat diberikan suatu tugas yang penyelesaiannya membutuhkan kerja sama dalam tim.

Guru dapat berperan sebagai fasilitator, mengarahkan, membimbing komunikasi, mengelola konflik, dan menjaga agar setiap peserta didik berperan aktif di kelompoknya. Guru perlu merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa, membuat peserta didik berani mengambil tanggung jawab belajar, dan berkontribusi secara aktif dalam proses kolaboratif. Guru juga perlu memfasilitasi refleksi dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pengembangan keterampilan kolaboratif perlu diperluas hingga ke luar kelas dengan dukungan orang tua dan masyarakat luas.  Dalam situasi nyata, peserta didik perlu memiliki nilai dan manfaat kolaborasi, mengembangkan sikap terbuka terhadap ide-ide orang lain, serta belajar untuk dapat bekerja sama. Hal ini dapat terjadi jika orang tua dan masyarakat mendukung pengembangan keterampilan kolaboratif, misalnya dengan mendorong kerja sama di komunitas, kelompok belajar, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain.

Selain dukungan keluarga dan masyarakat, teknologi juga dapat membantu mengoptimalkan keterampilan kolaboratif. Berbagai platform memungkinkan peserta didik untuk bekerja sama, berbagi ide, dan memberikan umpan balik terhadap pekerjaan masing-masing tanpa adanya batasan geografis. Dengan teknologi, peserta didik dapat meningkatkan keterampilan komunikasi digital dan memperluas jaringan global.

Dalam era globalisasi yang semakin terhubung, keterampilan kolaboratif adalah kunci kesuksesan peserta didik untuk dapat menghadapi tantangan yang kompleks dan menciptakan peluang dari tantangan tersebut. Pendidikan tidak lagi hanya menekankan pada kognitif peserta didik, tetapi juga harus bisa menjawab tantangan perubahan zaman, dengan mempersiapkan peserta didik untuk dapat berkomunikasi, bekerja sama, dan berkolaborasi dalam lingkungan yang global.

Melalui pengembangan keterampilan kolaboratif ini, kita dapat menghasilkan individu yang lebih percaya diri, memahami makna keberagaman, dan siap menjadi bagian dari masyarakat global.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru, institusi pendidikan, pemangku kebijakan, pemerintah, keluarga, dan masyarakat yang telah bersinergi mendukung pengembangan keterampilan kolaboratif. Diharapkan dengan kerja sama semua pihak, peserta didik memiliki potensi untuk berperan lebih di masyarakat dan memperluas jaringan global dengan berbagai pihak.(*)