Radarjambi.co.id-Jakarta - Hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) saling kejar-kejaran. Lalu bagaimana kekuatan mereka menjelang Pilpres 2024?
Diketahui ada tiga nama capres yang namanya sering muncul di sejumlah survei, Ketiganya yakni Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Elektabilitas Prabowo Paling Tinggi
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas capres pada Pemilu 2024. Dalam simulasi tiga nama itu, elektabilitas Menhan Prabowo Subianto mencapai 38%, disusul Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan eks Gubernur DKI Anies Baswedan.
Survei ini digelar pada 26-30 Mei 2023 terhadap 1.230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Survei dilakukan melalui panggilan telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Survei ini dilakukan setelah Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih medali emas di cabang sepak bola Sea Games. Diketahui, pertandingan final sepakbola SEA Games 2023 mempertemukan Indonesia vs Thailand digelar Selasa (16/5).
Responden diberi pertanyaan 'Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?'. Hasilnya, Prabowo menempati posisi tertinggi dengan angka 38%.
"Jadi trennya tidak berubah, Mas Anies tren penurunannya belum berhenti sejak awal 2023, sementara Pak Prabowo keunggulannya sedikit lebih tinggi tetapi masih kisaran margin of error dengan Ganjar Pranowo," kata peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, (4/6/2023).
BACA JUGA :belum putuskan cawapres prabowo disebut menunggu sikap golkar
Berikut ini elektabilitas simulasi 3 nama capres:
Prabowo Subianto 38%
Ganjar Pranowo 34,2%
Anies Baswedan 18,9%
TT/TJ 8,8%
Kemudian, survei Indikator menyodorkan simulasi 3 nama semi terbuka dengan mengganti Anies Baswedan menjadi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Hasilnya, Prabowo tetap unggul 47,6% dan Airlangga berada di urutan ketiga dengan persentase 3,5%.
Berikut ini elektabilitas simulasinya:
Prabowo Subianto 47,6%
Ganjar Pranowo 36,1%
Airlangga Hartarto 3,5%
TT/TJ 12,9%
Head to Head Capres
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia juga merilis survei head to head para capres di 2024. Hasilnya, Capres Ganjar Pranowo menang melawan Capres Anies Baswedan, tapi kalah melawan Capres Prabowo Subianto.
Para responden ditanyakan 'Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini?'. Hasilnya, Prabowo unggul melawan Ganjar dan Anies Baswedan.
Berikut ini simulasi head to headnya:
Simulasi 1
Ganjar Pranowo 51%
Anies Baswedan 34,5%
TT/TJ 14,4%
Simulasi 2
Prabowo Subianto 56,8%
Anies Baswedan 26,5%
TT/TJ 16,7%
Simulasi 3
Prabowo Subianto 50,5%
Ganjar Pranowo 39,3%
TT/TJ 10,2%
"Prabowo unggul signifikan atas Ganjar dan Anies. Sementara Ganjar juga unggul signifikan atas Anies jika Prabowo diasumsikan tidak ikut bersaing," kata Peneliti utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, Minggu (4/6/2023).
Elektabilitas Cawapres
Sementara hasil elektabilitas tokoh dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) terbaru yang dirilis Lembaga survei Indikator Politik Indonesia yakni Menteri BUMN Erick Thohir yang berada di posisi teratas dari 18 nama tokoh yang masuk bursa cawapres. Di posisi kedua, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disusul Menko Polhukam Mahfud Md.
Responden diberikan pertanyaan 'Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang Ibu/Bapak anggap paling pantas sebagai calon Wakil Presiden di antara nama-nama berikut?'.
Hasilnya, Erick Thohir yang juga ketua umum PSSI berada di posisi teratas elektabilitas 15,5%. Di posisi kedua ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 15,4% dan posisi ketiga diisi oleh Menko Polhukam Mahfud Md.
"Jadi saya ingin menghighlight sedikit, Pak Erick ada tren kenaikan Ridwan Kamil, ada tren penurunan Mahfud Md tren naik, Sandi tren turun, AHY tren turun. Jadi survei terakhir ini ada dua tren positif Erick dan Mahfud Md setahu saya Mas Gibran stagnan, kemudian Ridwan Kamil sedikit turun, Sandi turun, AHY turun," kata peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, (4/6/2023).
Berikut data lengkap elektabilitas cawapres:
Erick Thohir 15,5%
Ridwan Kamil 15,4%
M. Mahfud Md 13,4%
Sandiaga Salahuddin Uno 13,1%
Agus Harimurti Yudhoyono 5,6%
Andika Perkasa 2,8%
Khofifah Indar Parawansa 2,5%
Muhaimin Iskandar 2,4%
Sri Mulyani Indrawati 2,3%
Airlangga Hartarto 2,2%
Susi Pujiastuti 2,1%
Gatot Nurmantyo 1,6%
Puan Maharani 1,3%
Zulkifli Hasan 0,6%
Tri Rismaharini 0,6%
Moeldoko 0,6%
Salim Segaf Al Jufri 0,2%
Tito Karnavian 0,0%
Lainnya 0,5%
TT/TJ 17,5%
Prabowo Capres Tertinggi di Basis Pemilih NU
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi capres dengan elektabilitas tertinggi di basis pemilih Nahdlatul Ulama (NU) pada survei Litbang Kompas. Prabowo menyalip Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang menempati posisi teratas pada survei sebelumnya.
Merujuk hasil survei Litbang Kompas Mei 2023, elektabilitas Prabowo di kalangan Nahdliyin mencapai 25,8 persen. Naik sekitar 7 persen dari hasil survei pada Januari 2023. Prabowo meninggalkan Ganjar yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 24,9 persen.
"Ganjar yang sebelumnya di survei Januari 2023 berada di posisi paling atas, menurun di survei Mei 2023 ini dengan 24,7 persen, turn 3 persen dari survei Januari 2023," tulis hasil riset Litbang Kompas yang diterbitkan, Sabtu (3/1/2023).
Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 12,3 persen. Sosok lain yang turut dipertimbangkan oleh kalangan Nahdliyin untuk dipilih sebagai capres antara lain Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (7,1 persen), Menparekraf Sandiaga Uno (1,3 persen).
Kemudian Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (1,3 persen), Menko Polhukam Mahfud MD (0,9 persen), Mensos Tri Rismaharini (0,7 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (0,7 persen), dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa (0,5 persen). Masih ada 22,1 persen responden survei Litbang Kompas yang tidak tahu atau tidak menjawab.
"Dari data ini bisa ditarik benang merah bahwa aspirasi politik warga NU relatif menyebar ke banyak partai politik dan calon presiden. Artinya, secara umum postur pemilih di Indonesia akan lebih banyak dicerminkan oleh bagaimana aspirasi politik dari warga nahdliyin ini," tulis Litbang Kompas.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 29 April hingga 10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error penelitian +-2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. (dek/dek)
Sumber : detik.com
Belum Putuskan Cawapres, Prabowo Disebut Menunggu Sikap Golkar
Hengkang dari PAN Diduga Tidak Harmonis dengan Bupati, Hairan Pimpin NasDem Tanjabbar?
Ferry Satria Nyaleg DPRD Provinsi, PKS Sungaipenuh Targetkan Kursi Terbanyak
Daftarkan Bacaleg Ke KPU Tebo, Eka Marlina Optimis PKB Rebut Kursi Pimpinan DPRD Tebo
Menyongsong Pilwako 2024 Mendatang, Golkar Sungaipenuh Targetkan 5 Kursi
Diiringi Kompangan & Reog, Partai Demokrat Tebo Daftarkan 35 Orang Bacalegnya Ke KPU Tebo
IFSE 2024: Perkuat Kepercayaan Digital dan Perlindungan Konsumen Melalui Bulan Fintech Nasional