Guru Dalam Penanganan Kasus Perundungan

Minggu, 05 November 2023 - 21:43:41


M. Firdan Ari Pramana,Much. Krisna Aji Putra Perdana,Della Kurniawati,Inayatul Maghfiroti
M. Firdan Ari Pramana,Much. Krisna Aji Putra Perdana,Della Kurniawati,Inayatul Maghfiroti /

radarjambi.co.id-Guru adalah seorang tenaga pendidik professional yang mendidik,mengajarkan suatu ilmu,membimbing,melatih,memberikan penilaian,serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.

Guru adalah insan yang rela mengabdikan raga dan jiwa nya untuk mengajarkan suatu ilmu,mendidik,mengarahkan, dan melatih anak didiknya agar benar benar mengerti ilmu pengetahuan yang diajarkan nya tersebut.

Guru juga tidak hanya mendidik Pendidikan formal, tapi juga Pendidikan lainnya seperti: Pendidikan moral, akhlak, dan etika.

Ada beberapa peran guru bagi muridnya. Beberapa peran guru yaitu: Guru berperan sebagai motivator bagi murid muridnya, ia memberikan kata kata indah yag memotivasi dan memberi semangat kepada muridnya dalam belajar.

Tak hanya itu, ia juga menjadi menjadi teladan bagi anak didiknya karena setiap gerak gerik yang ia lakukan, itu pasti akan membekas di benak anak didiknya, Guru berkewajiban mencatat tumbuh kemang anak didiknya supaya guru bisa mengevaluasi,sejauh mana kemampuan anak didiknya..

Peran guru dari lalu sehingga kini masih sangat diperlukan. Dia lah yang membantu manusia menemukan jati dirinya, kemana manusisa akan pergi, dan apa yang harus manusia lakukan.

Orang tua memasrahkan anaknya ke skolah dengan harapan guru dapat mendidiknya menjadi manusia yang dapat berkembang secara optimal dalam hal; minat, bakat, dan kemampuan.

Potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak akan berkembang tanpa bantuan seorang guru. Dengan ini guru harus memperhatikan peserta didik secara individu karena tidak semua murid memiliki bakat dan kemampuan yang sama.

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Keadaan tersebut membuktikan bahwa kedudukan guru tidak dapat digantikan oleh media apapun.

Ciri ciri guru sebagai tenanga professional;
1. Guru memepunyai komitmen pada peserta didik dan proses pembelajarannya.
2. guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkan serta cara mengajarkan kepada para siswa
3. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai Teknik evaluasi,mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai hasil tes belajar.
4. Guru mampu berpikir secara sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.

Guru adalah pembimbing pembelajaran yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu.tidak hanya menyangkut fisik,tetapi juga perjalanan mental,emosional,kreativitas,moral dan spiritual.

Permasalahan permasalahan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran berhubungan dengan masih adanya guru yang memiliki kualifikasi;
• Kurangnya Pendidikan.
• Tingkat keprofesionalismean yang rendah dalam mengajar.
• Kurang matangnya persiapan guru dalam melaksanakan pengajaran.
• Kurangnya pengoptimalisasian dalam penggunaan media dan sumber pembelajaran.

Melihat kasus yang sedang booming akhir akhir ini, tentang seorang murid yang kaki nya diamputasi setelah di sleeding teman sekelasnya.

Mirisnya, tanggapan guru mengenai kasus perundungan yang dialami muridnya itu tidak sama sekali memperlihatkan bahwa guru tersebut memiliki etika. Ia juga tidak bersikap netral. Ia juga terlihat berat sebelah dalam menanggapi kasus tersebut.

Dan ia juga tampak santai dalam menanggapi hal tersebut. Hal itu dikuatkan oleh klaimnya sendiri yang mengatakan “Hanya candaan biasa,dan sepertinya bukan kasus perundungan yang serius,” . Dikutip dari kilat.com.

Berdasarkan pasal 20 D UU Guru dan Dosen Tahun 2005 yang berbunyi “Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika”.

Segala bentuk dan jenis tindak perundungan itu tidak dapat dibenarkan juga tidak dapat dinormalisasikan. Perundungan itu sendiri bisa sangat berdampak bagi korban.

Dampak perundungan itu sendiri dikategorisasikan menjadi dua yaitu: Dampak jangka pendek dan jangka panjang.

Dampak jangka pendek bagi korban perundungan yaitu luka fisik. Tapi,jika lambat laun perundungan itu tidak dapt ditangani dengan baik bagi kedua belah pihak,dampak jangka Panjang perundungan akan muncul dan mengganggu korban.

Dampak jangka Panjang perundungan itu sendiri dapat menyebabkan gangguan emosional dan mental pada korban. Korban biasanya mengalami kecemasan, depresi, stress, dan kehilangan kepercayaan diri.

Perundungan juga bisa mendatangkan perilaku isolasi sosial, rasa trauma , rasa kesepian, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Seharusnya guru itu mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta didiknya dalam menangani masalah perundungan yang terjadi di lingkungan Pendidikan di tempat ia mengabdikan dirinya. Ada beberapa tips yang bisa dijadikan referensi bagi pengajar ketika menangani kasus perundungan:

• Pengajar bisa lebih pedli terhadap anak didik yang mengalami perundungan;
• Menciptakan ruang kelas yang aman;
• Aktif melibatkan orang tua;
• Ciptakan komunikasi yang baik agar anak didiknya agar lebih terbuka Ketika ada masalah;
• Ia harus tetap menomorsatukan objektivitas di atas apapun.
• Guru seharusnya tidak berat sebelah ketika menanggapi kasus yang menimpa muridnya;
• Guru juga harus berlaku adil pada muridnya;
• Guru juga harus memberikan semangat kepada anak didiknya.(*)

 

Penulis : : M. Firdan Ari Pramana,Much. Krisna Aji Putra Perdana,Della Kurniawati,dan Inayatul Maghfiroti.,Mahasiswa Program Studi Hukum,Fakultas Hukum,Universitas Ahmad Dahlan