Tutupnya Tiktok Shop: Dampak dan Kontroversi

Rabu, 08 November 2023 - 11:51:43


/

Radarjambi.co.id-Pertikaian antara pedagang Tanah Abang dan pemilik bisnis online, khususnya yang beroperasi di platform Tiktok shop, telah menjadi sorotan utama dalam beberapa waktu terakhir ini.

Permintaan yang kuat untuk menutup semua toko online atau 'Tiktok shop' ini memunculkan pertanyaan besar tentang dampaknya, serta apakah langkah ini sesuai dengan perkembangan zaman ataukah merupakan langkah mundur dalam era digital.

Dampak Negatif dan Positif Ditutupnya Tiktok Shop

Dampak penutupan Tiktok shop tidak dapat diabaikan. Dari segi negatif, penutupan ini berpotensi mengancam mata pencaharian ribuan pedagang online yang bergantung pada platform ini.

Selain itu, para konsumen yang nyaman berbelanja secara online di Tiktok shop mungkin merasa terbatasi dalam pilihan mereka, dan ini bisa memengaruhi cara mereka berbelanja secara signifikan.

Namun, dari sudut pandang positif, penutupan Tiktok shop memiliki potensi untuk mengurangi persaingan tidak sehat yang mungkin telah merugikan pedagang di Tanah Abang.

Juga, penutupan ini bisa memberantas praktik penipuan dan penjualan barang ilegal, yang telah menjadi masalah serius di beberapa platform e-commerce. Ini bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil untuk semua pihak.

Pandangan Pro dan Kontra Masyarakat tentang Ditutupnya Tiktok Shop

Pandangan yang berbeda terkait penutupan Tiktok shop mencerminkan perbedaan sudut pandang di masyarakat.

Di satu pihak, ada dukungan kuat untuk melindungi bisnis fisik tradisional seperti pedagang di Tanah Abang. Mereka berpendapat bahwa pesatnya pertumbuhan bisnis online telah menciptakan persaingan yang tidak sehat dan tidak setara.

Penutupan Tiktok shop dapat dianggap sebagai upaya untuk merestorasi keseimbangan.

Di sisi lain, ada pandangan yang berargumen bahwa penutupan ini adalah langkah yang terlalu tiba-tiba. Seharusnya ada upaya untuk mengatur dan mengawasi Tiktok shop, bukan menutupnya sepenuhnya.

Mereka khawatir bahwa langkah ini bisa menciptakan ketidakpastian dan merugikan pelaku bisnis online serta konsumen yang mengandalkan platform ini.

Pedagang Tanah Abang Meminta Semua Online Shop Ditutup

Permintaan pedagang Tanah Abang untuk menutup semua toko online mungkin terkait dengan kekhawatiran mereka terhadap persaingan yang semakin ketat dengan bisnis online.

Seiring pertumbuhan e-commerce yang pesat, bisnis tradisional seperti pedagang di Tanah Abang mungkin merasa terancam oleh pesatnya perkembangan bisnis online karna mengurangi pendapatannya . Mereka mungkin melihat penutupan sebagai cara untuk mendapatkan kembali konsumen pasar yang telah hilang.

Tiktok Shop yang Akan Dibuka Kembali

Mungkin ada kesempatan untuk membuka kembali Tiktok shop atau platform serupa di masa depan, tetapi harus dilakukan dengan pendekatan yang bijak.

Dalam upaya mencapai keseimbangan yang diinginkan, pemerintah dan pemangku kepentingan harus berkolaborasi untuk mengembangkan regulasi yang memungkinkan pertumbuhan e-commerce yang sehat sambil melindungi pedagang fisik tradisional.

Regulasi yang ketat terhadap penjualan barang ilegal dan penipuan, serta insentif bagi pedagang online untuk mengikuti peraturan, adalah langkah penting untuk mencapai tujuan ini.

Sebagai penutup, penutupan Tiktok shop di Tanah Abang adalah masalah yang tidak bisa dianggap sepele. Dampak positif dan negatifnya perlu diperhitungkan dengan cermat.

Untuk mencapai solusi yang sesuai dengan perkembangan zaman dan memberikan perlindungan bagi semua pihak, pemerintah dan komunitas bisnis harus bekerja sama untuk menciptakan regulasi yang adil dan berkelanjutan bagi bisnis online.

Mungkin ini merupakan langkah penting menuju kemajuan ekonomi yang seimbang dan inovatif.(*)

 

 

Penulis :  Erinta Silvianti Oktaviana dan bellinda naura ghoitsi annajwa Mahasiswa Teknologi Pangan dari Universitas Ahmad dahlan