RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi bersama pemerintah daerah, Nahdatul Ulama (NU), Ormas, Muhammadiyah, Pengadilan Tinggi Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan BMKG Jambi, Minggu (5/6) sore melakukan pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1437 Hijriah di Hotel Novita yang terletak di Pasar Kota Jambi.
Dari hasil pantauan, Hilal tidak terlihat akibat haze atau kekaburan udara.
Iman, Prakirawan BMKG Jambi mengatakan hilal tidak terlihat dikarenakan penguapan air dari perkebunan kelapa sawit WKS.
"Kondisi cuaca hari ini diperkirakan berawan. Disayangkan kondisi terbenamnya matahari tidak kelihatan, karena mengarah ke perkebunan WKS, di mana di sana terjadi penguapan," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Jambi, M Thahir, mengatakan, dari pantauan yang dilakukan tim tersebut, dan juga beberapa perwakilan Ormas Islam di Jambi dengan peralatan yang dimiliki, bahwasannya hilal memang tidak terlihat akibat ada gangguan cuaca atau Haze. Akan tetapi pihaknya berkeyakinan berdasarkan hisab berpotensi hilal untuk dilihat.
"Melihat data hisab, 3 persyaratan imkanurrukyat telah terpenuhi. Sehingga dapat diprediksi atau berpeluang besar bulan Syaban 1437 H 29 hari atau 1 Ramadhan 1437 H jatuh pada hari Senin tanggal 6 Juni 2016," terangnya.
"Kita tetap melaporkan ke kementrian agama tidak melihat hilal akibat terjadinya haze," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Rukhayatul Hilal Kemanag Jambi, H Muhammad, menuturkan hasil hisab sistem empiris 1437 H/2016 berdasarkan data hisab yakni ijtima akhir Syaban 1437 H, Minggu 5 Juni 2016 Jam 9 lewat 56 menit 18.82 detik (Ijtima Qablal Zawal), jarak Ijtima (konjungsi) dengan matahari terbenam (waktu magrib) jam 18 lewat 5 menit 44.08 detik = Ijtima jam 9 lewat 56 menit 18.82 detik atau lebih 8 jam dari marahari terbenam (waktu magrib) yaitu 0 derajat 9 25.26 (Ijtima Qoblal Ghurub).
Lebih lanjut dia mengatakan, tinggi hilal Mari adalah 3 derajat 58 12.82 (di atas ufuk) sudah melewati 2 derajat dari minimal yang dipersyaratkan. Peluang rukyatul hilal dilihat dari tinggi hilal mari 3 derajat 58 12.82" x 04 = 15 derajat 5251.28 (15 52.51"). Mulai rukyatul hilal jam 18 lewat 5 menit 44.08 detik sampai jam 18 lewat 21 menit 36.59 detik. Serta posisi hilal terhadap matahati pada saat Magrib berada di sebelah Selatan matahari terbenam dengan jarak 4 derajat 21 14.44" (Azimuth bulan 71 derajat 45 26.25" - Azimuth matahari 67 derajat 24 11.81" atau telah melampaui dari minimal 3 derajat yang dipersyaratkan.
"Kita tetap menunggu keputusan dan pengumuman dari hasil sidang Isbat,"tandasnya.
Reporter: Endang Haryanto
Editor: Gustav
PTPN IV Regional 4 Latih Asisten Personalia Kebun Tentang Kehumasan