RADARJAMBI.CO.ID, KUALATUNGKAL-Wabah lalat yang menyerang pemukiman warga di Desa Pematang Buluh Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat sempat membuat warga setempat resah , bahkan warga sempat melaporkan kejadian tersebut ke aparat pemerintah Desa setempat. Munculnya lalat salah satunya disenyalir adanya usaha ternak ayam berskala besar milik warga yang tidak jauh dari pemukiman , apalagi saat musim bongkar ayam lalat bermunculan hingga ke pemukiman warga.
"Banyaknya lalat ini sejak dibangunnya kandang ayam yang jumlahnya cukup banyak di desa Pematang Buluh," ujar H Rivai salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Dijelaskannya pemilik ternak ayam mestinya bisa mengantisipasi guna mengatasi wabah lalat misalnya bantuan obat untuk pemusnah lalat.
"Kalau musim bongkar ayam lalat bejibun pak di rumah kami dan ini dikuatirkan dapat menggangu kesehatan," ucapnya.
Sementara itu Joko pemilik peternakan ayam di Desa Pematang Buluh mengatakan kalau usaha kandang ayam miliknya di Desa Pematang Buluh ada 7 kandang yang terbagi di dua lokasi.
"Kalau di sini ada lima kandang dan dua kandang lagi tak jauh dari sini," ujar Joko belum lama ini.
Diakuinya kalau usaha miliknya ini adalah usaha patungan yang bermitra dengan PT Mitra Karya. "Biasanya lalat banyak saat bongkar tapi sekarang ayamnya masih kecil," ucapnya.
Disinggung terkait wabah lalat yang sempat meresahkan warga sekitar, Joko tidak menapik hal itu namun pihaknya sudah melapor ke Desa begitu juga bantuan obat tabur lalat penanganannya sudah di serahkan ke aparat Desa.
"Kalau masyarakat ada yang minta obat tabur lalat kita berikan," terangnya.
Kepala Desa Pematang Buluh Kecamatan Betara , Kamaruddin ketika dikonfirmasi mengaku kalau serangan wabah lalat sudah dilaporkannya dan Camat Betara sendiri sudah turun ke lokasi.
"Pak Camat dan Dinas Peternakan Kabupaten sudah meninjau langsung ke lokasi dan memperingati pemilik kandang," ujarnya Senin (4/9).
Selain sidak kelapangan pihak Desa sebut Kamaruddin juga mempertanyakan perihal izin usaha ternak kandang ayam.
"Memang saat kita sidak izinnya belum ada , makanya kita minta pemilik kandang untuk mengurus izin yang ada ke Kabupaten," tegasnya.
Namun begitu pihaknya sebut Kades masih memberikan toleransi mengingat ada warganya yang bekerja di sana.
"Kita lihat nanti rekomendasi dari izin yang sedang di urus dan kita minta tidak ada penambahan kandang baru lagi," ungkapnya.
Â
Reporter: M Rum
Ribuan Warga Sungai Manau Bergelora Menyambut Bang Syukur Dan Khafid Muin