Radarjambi.co.id, Tanjabbarat - Petani kelapa di Kabupaten Tanjab Barat mulai mendapat perhatian dari kementrian perindustrian (Kemenperin). Melalui Direktorat Jendral Industri Kecil, menengah dan aneka, Kemenperin akan mengembangkan keberadaan Industri Kecil dan menengah (IKM) kelapa. Kegiatan yang dilakukan berupa bimbingan teknis produksi dan bantuan fasilitas mesin serta peralatan.
Direktur IKM Logam, Mesin Elektronika dan Alat Angkat Kemenperin, Endang Suwartini, mengatakan kegiatan pengembangan IKM kelapa terpadu di kabupaten terdiri dari tiga jenis kegiatan utama. Kegiatannya terdiri dari pengembangan produk pangan berbasis kelapa, pengembangan IKM arang tempurung, dan peningkatan kemampuan IKM permesinan teknologi tepat guna (TTG) pendukung pengolahan kelapa.
"Kegiatan pengembangan IKM kelapa terpadu di Kabupaten Tanjab Barat ini dilakukan guna meningkatkan nilai tambah komoditi kelapa melalui diversifikasi produk olahan kelapa maupun pengolahan produk sampingannya," ujarnya Senin (8/4) di Aula Kantor Bupati Tanjab Barat.
Dikatakan Endang, kegiatan pengembangan produk pangan dilakukan melalui bimbingan teknis pengembangan ini dilakukan pada 25 orang industri kecil. Pihak kementrian juga akan memberikan peralatan IKM pengolahan minyak kelapa, seperti mesin parut dan mesin peras santan.
Sementara untuk pengembangan IKM arang tempurung dilakukan pada 20 orang industri kecil. Termasuk juga pemberian alat, berupa mesin pembakar tempurung kelapa. Sedangkan untuk peningkatan IKM permesinan teknologi tepat guna terdiri dari pemberian alat bendung plat, bendung pipa, potong plat, rahim dan genset
Endang juga menjelaskan, kabupaten Tanjab Barat adalah penyuplai kelapa yang cukup tinggi. Data BPS tahun 2017, jumlah kebun kelapanya terluas se-provinsi Jambi, yaitu mencapai 58.521 hektar. Sedangkan Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia, diatas Filipina, India, Srilanka dan Brazil.
Menurut BPS, Tahun 2017 kelapa menempati areal seluas 3,65 juta hektar atau 14,58 persen dari 25,05 juta hektar total area perkebunan di Indonesia dengan total produksi sebesar 2,87 juta ton.
Sementara itu, Bupati Tanjab Barat, Dr Ir H Safrial MS menyambut baik kedatangan direktorat kementerian perindusterian (Kemenperin) ke Kabupaten Tanjab Barat. Dia menyampaikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat luas kelapa dalam sekitar 5000 hektare dengan produksi sekitar 5000 ton per tahun.
Sehingga apa dibicarakan dalam pertemuan ini menurut Safrial adalah harapan bersama, baik pemerintah ataupun masyarakat.
Dia juga membeberkan dalam mengembangkan usaha kecil menengah harus memegang tiga hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
"Tiga hal yang harus dimiliki dalam mengembangkan IKM, bisa membuat, dapat dijual dan bisa untung," ujarnya.
Sehingga dengan demikian, apa yang menjadi bantuan yang diberikan kepada masyarakat tidak menjadi besi tua.
"Kita mengharapkan dalam pengembangan ini dapat berjalan dengan baik jikalau ada kebersamaan antara OPD terkait," pungkasnya.
reporter : Kenata
Editor : Ansory
Mangkir Saat Penyampaian Pandangan Umum Fraksi Golkar Sebut Tidak Ada Manfaat Nyata dari Pembahas
Bupati Tebo Bantu Rp 30 Juta Pembangunan Masjid Nurul Iman Desa Sungai Bengkal Barat
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin