Radarjambi.co.id - MUARASABAK - Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah (Sties) Al-Mujaddid, Tanjab Timur, diserang sekolompok orang Rabu (25/4) lalu. Akibatnya, mahasiswa yang sedang melaksanakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seni bela diri dianiaya didalam kampus.
Awalnya, mahasiswa yang sedang latihan seni bela diri berusaha melawan. Tapi karena kalah jumlah, mereka kalah.
Makanya, selain dipukul mahasiswa juga sempat dicekik dan dibenturkan kepalanya kedinding sekolah.
Wargo Ketua Sties Al-Mujaddid menjelaskan, berdasarkan keterangan mahasiswanya yang dianiaya, sekolompok orang yang melakukan penyerangan itu jumlahnya mencapai 25 orang. Sementara mahasiswa yang mengikuti UKM bela diri pada malam itu hanya ada 12 orang.
Memang jelasnya, dikampus yang dipimpinnya itu ada UKM Mahasiswa seni bela diri Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Mahasiswanya itu sudah cukup lama mendalami seni bela diri itu. Dan tidak pernah terjadi persoalan.
“Kalau memang mau beradu silat kita adakan gelanggangnya, jumlahnya harus sama. Jangan main serang seperti itu, apalagi ini tempat pendidikan, kampus,”katanya Senin (29/4) saat ditemui di Kampusnya.
Sebenarnya kata Wargo pihaknya mengenali sekolompok orang yang menyerang kampusnya itu. Menurutnya, yang melakukan penyerangan itu adalah oknum PSHT dari pergurun lain yang ada di kawasan Kecamatan Sabak Barat. Akan tetapi dirinya tidak mengetahui secara pasti apa motif penyerangan itu.
Makanya untuk menyikapi persoalan ini pihaknya telah melaporkannya ke Polres Tanjab Timur, untuk ditindaklanjuti.
Ditakutkan, jika tidak diproses secara hokum kejadian serupa akan kembali terjadi. Sehingga, mahasiswa yang ada merasa ketakutan dalam menuntut ilmu.
Selain persolan itu, dilaporkannya persoalan itu ke Polres untuk menghindari komplik yang lebih besar. Sebab, perguruan PSHT yang ada dikampusnya juga memiliki anggota yang tidak sedikit. Begitu juga sebaliknya.
“Ini saya juga berusaha menahan teman-teman. Kalau tidak kemungkinan akan terjadi komplik yang lebih besar, dan ini yang tidak kita inginkan. Makanya, kami minta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas persoalan ini,”tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Tanjab Timur AKBP. Agus Desri Sandi membenarkan adanya laporan penganiayaan di Kampus Sties Al-Mujaddid. Saat ini katanya, persoalan itu telah ditangani Satreskrim Polres Tanjab Timur.“Iya ada, sudah ditangi reskrim,”katanya.
Reporter : Gunawan
Editor : Ansori
Kapolres : Salah Dikit Saja Bisa Rusuh, Akui Aktivitas Illegal Driling di Bahar Utara Masih Marak
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre