radarjambi.co.id-TANJABBARAT-Kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Tanjab Barat beberapa hari belakangan semakin tak terbendung sehingga mengakibatkan udara di Tanjab barat khususnya Kualatungkal masuk kategori tidak sehat.
Salah satu penyebab tebalnya kabut asap tersebut adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa titik Kabupaten Tanjabbar.
Anggota DPRD Tanjab Barat, Sutejo angkat bicara soal keadaan udara di Tanjab barat, dirinya menghimbau kepada semua pihak agar sadar dengan karhutla untuk dan membantu pencegahan Karhutla.
Menurut Sutejo, beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar, tidak membakar sampak sembarangan, dan juga tidak membuang puntung rokok sembarangan bagi yang perokok.
"Dengan begitu berarti kita telah membantu antisipasi Kebakaran hutan dan lahan," sebut politisi Partai Gerindra ini.
Selain mencegah terjadinya Karhutla yang mengakibatkan kabut asap sehingga berdampak bagi kesehatan manusia melalui kesadaran kita bersama, Sutejo juga mengajak masyarakat untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing meminta pertolongan dari yang maha pencipta agar diturunkan hujan.
"Saya lihat Dari hasil pengukuran Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Tanjab Barat, angka ISPU sudah mencapai 129 Partikel Per Million (PPM), artinya kondisi udara didaerah kita bisa dikatakan sudah tidak sehat," ujarnya.
Sehubungan dengan hal itu, Sutejo berharap kepada instansi terkait segera mengambil tindakan untuk mencegah terjadinnya penderita Ispa bagi warga.
"Selain itu, masyarakat sebaiknya mengurangi aktivitas diluar rumah. Maupun anak sekolah jika perlu instansi terkait meliburkan untuk sementara atau mengurangi jam pelajaran hingga keadaan udara daerah kita kembali normal," harapnya.
Sementara Anggota DPRD Politisi Partai Demokrat, Jamal Darmawan mendesak agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanjabbar tidak fokus pada satu titik untuk melakukan antisipasi penderita ispa.
"Dinkes harus jemput bola, jangan sampai menunggu masyarakat yang meminta ke puskesmas tapi perlu tindakan nyata dengan turun lansung ke lapangan," ujarnya.
Dijelaskan Jamal, Kabupaten Tanjabbar bukan hanya di Kuala Tungkal saja dan ada 13 Kecamatan yang juga harus dipantau kualitas udaranya.
"Dinkes jangan sampai kecolongan karena terlalu fokus di Kualatungkal sementara di Kecamatan lain juga membutuhkan bantuan, maksudnya antisipasi secara merata untuk Kabupaten Tanjab Barat," tegasnya. (ken)
Editor. : Ansory S
Udara di Kota Jambi Tidak Sehat, Pemkot Himbau Kurangi Aktifitas Luar Rumah
Pemkab Batanghari Gelar Tablig Akbar Bersama Ustad Yahya Waloni
Safrial Berterimakasih Atas Pengibahan BMN dari Kementerian PUPR