radarjambi.co.id- Terkait beberapa proyek pembangunan bak penampungan air baku di Kabupaten Tanjab Barat yang bersumber dari dana APBN dengan nilai miliyaran rupiah melalui Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) VI Provinsi Jambi, yang menjadi sorotan beberapa waktu belakangan karena buruknya kualitas fisik hingga ada yang terbengkalai karena tidak bisa di manfaatkan seperti di Kelurahan Tungkal V Kecamatan Seberang Kota dan Dataran Pinang Kecamatan Betara.
Menanggapi hal tersebut, Rekanan CV Central Tampines, Johan mengakui adanya kerusakan pada pembangunan proyek pembangunan prasarana pengambilan air tanah untuk air baku yang dibangun pada tahun 2019 tersebut.
Namun dirinya membantah jika saat ini masih terjadi kerusakan, karena menurutnya setelah mendapat laporan ada kerusakan pihaknya lansung melakukan perbaikan.
"Memang kemaren ada terjadi kerusakan. Tapi hanya sekat-sekat dalam saja, tidak sampai kelantai dasar. Jadi klau ada yang ngomong lantai dasar juga rusak itu salah," ungkpanya dihubungi melalui ponselnya.
"Dan kerusakannya itu sudah kita dilakukan perbaikan, boleh silahkan cek kelokasi, sekarang yang di Dataran Pinang sudah bisa dialirkan dan dimanfaatkan oleh warga," tambahnya.
Sementara itu, Razak warga Kelurahan Tungkal V selaku penghibah tanah yang sebelumnya mengaku menyesal telah menghibahkan tanah untuk pembangunan Proyek BWSS VI Jambi tersebut karena tidak bisa difungsikan secara maksimal oleh warga.
Meski demikian, dikatakan Razak, ada itikad baik dari pihak rekanan sehingga kerusakan sudah diperbaiki namun belum bisa difungsikan karena kadar airnya masih asin.
"Kemaren sudah diperbaiki. karena pihak rekanan kooperatif, sekarang kita masih menunggu air yang dalam sumur masih dikuras. Kalau seandainya setelah dikuras airnya tidak bisa difungsikan, ada kemungkinan kita minta buatkan sumur baru," ungkapnya. (ken)
Editor : ansory S
Tidak Punya Cairan Disinfektan, Cegah Corona Kantor Bupati Tebo Disemprot Cairan Pemutih Pakaian
Satgas RSUD Chatib Quzwain Sarolangun Siap Pencegahan Dini Covid 19
Kantor Camat Pengabuan Senilai Rp. 1,6 M dari CSR diresmikan
Sosialisasi Pembuatan Ekoenzim oleh Mahasiswa KKN UAD Alternatif-94