Pendidikan Karakter Sejak Usia Dini
Karakter merupakan cara pola berpikir dan berperilaku seseorang yang merupakan mencerminkan diri baik secara individu maupun secara bersama-sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat maupun bernegara.
Untuk lebih singkatnya karakter merupakan pembawaaan seseorang yang didapatkan sejak kecil.
Anak usia dini adalah anak yang baru saja lahir hingga berusia 6 tahun. Usia dini merupakan momen emas dan sangat efektif untuk menanamkan berbagai ilmu yang bermanfaat.
Anak usia dini pada umumnya harus diberikan pendidikan sebagai pondasi yang kuat untuk kehidupannya di masa mendatang.
Nilai-nilai yang dibiasakan oleh orang tua sejak kecil tentu akan senantiasa diingat setelah mereka beranjak dewasa.
Pada saat ini kita sering melihat tingginya tingkat kriminalitas di Indonesia, seperti maraknya penggunaan narkoba, kekerasan terjadi di mana-mana, dan yang paling parah lagi adalah rasa hormat terhadap orang yang lebih tua semakin menurun, dan itu semua terjadi pada remaja ataupun anak usia dini. Itulah pentingnya pendidikan karakter anak usia dini.
Lalu, apa itu pendidikan karakter?
Pendidikan karakter adalah salah satu jenis pendidikan yang mengembangkan berbagai nilai-nilai budaya yang baik. Pendidikan karakter ini mengasah otak anak untuk memiliki perilaku yang baik berdasarkan hati dan pikiran.
Pendidikan karakter bertujuan agar anak bisa menerapkan berbagai hal-hal yang baik dalam kehidupan sehari-harinya.
Pendidikan ini sangat penting untuk membentuk moral dan akhlak anak. Pendidikan karakter juga menjadi penting agar seorang anak memiliki karakter yang kuat dan kompetensi yang tinggi.
Secara umum, pendidikan karakter anak pada usia dini memiliki fungsi untuk membentuk karakter anak.
Pendidikan karakter mampu membentuk akhlak dan moral anak yang baik. Pendidikan ini digunakan sebagai bekal seorang anak saat melakukan interaksi sosial dengan siapa saja.
Baik orang tua di rumah, teman di sekolah, maupun masyarakat di sekitar. Seperti yang sudah dijelaskan bahwasannya pendidikan karakter yang diajarkan sejak dini akan mudah dipahami anak.
Di masa emas tersebut, anak akan mencerna pembelajaran yang positif sebagai fondasi berperilaku di masa dewasa nanti
Dalam hal tersebut orang tua dalam keluarga yang merupakan hal paling berpengaruh dalam berhasil atau tidaknya mendidik karakter seorang anak, contohnya pemenuhan kebutuhan akan makan dan meminum juga kebutuhan kasih sayang serta rasa aman dari gangguan apapun terhadap anak.
Anak usia dini sangat sensitif terhadap apa yang ia lihat, karena anak lebih sering bersama orang tua tentu akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya.
Bila orang tua dalam mendidik atau berperilaku secara keras, lembut, demokrasi, otoriter, dan lain sebagainya kemungkinan besar anak tersebut akan menangkap/merekam hal-hal tentang pendidikan.
Dikutip dari STIT AL-IHSAN, dalam membangun karakter anak kita harus menanamkan nilai nilai positif seperti:
Taat kepada agama/religius.
Jujur baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan, jangan sesekali memperlihatkan sikap curang terhadap anak karena dia akan merekam dan akan melakukan hal yang sama.
Bertanggung jawab dalam segala hal yang ia lakukan.
Rasa percaya diri perlu ditanamkan terhadap anak agar saat ia remaja tidak suka minder yang membuat ia tertinggal dengan sebayanya.
Mandiri, yang menandakan anak tak bergantung pada orang lain.
Demokratis, anak diajarkan untuk menghargai orang lain.
Tak semua orang memiliki pemikiran yang sama sehingga anak tidak bisa memaksakan kehendak kepada teman-temannya.
Rasa ingin tahu, dengan rasa ingin tahu yang tinggi, anak menjadi lebih kreatif dan inovatif.
Hormat dan sopan kepada orang tua serta orang lain yang lebih tua.
Disiplin di segala hal.
Bekerja keras, akan membuat anak menjadi tidak mudah menyerah dan terus bekerja keras untuk mendapatkan tujuannya.
Kerja keras menggambarkan anak yang selalu melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar.
Harapan saya semoga pendidikan karakter anak pada usia dini bisa ditingkatkan dalam lingkungan keluarga dan bisa dipahami bagi orang tua di Indonesia.
Karena orang tua adalah guru atau pendidik pertama bagi seorang anak untuk mendapatkan pendidikan.
Maka dari itu orang tua harus mendidik anak tersebut dengan benar agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik. (*)
Penulis : Risan Adli Surya Brahmantio
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan
Strategi Pemulihan Ekonomi UMKM Pasca Pandemi Melalui Digitalisasi
Tingkatkan Minat baca Siswa SD Melalui Program Student Digital Literacy Movemen
Teknologi Digital Pasca Pandemi dalam Proses Pembelajaran di Sekolah
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB