RADARJAMBI.CO.ID,SAROLANGUN - Mengutip sambutan Gubernur Jambi, Al Haris di rapat paripurna DPRD Sarolangun, dalam rangka HUT Kabupaten Sarolangun ke-23 yang di helat pada Selasa (25/10) mengutarakan, jika Jambi saat ini dilematis dengan angkutan batu bara. Hal ini dibarengi dengan merancang 2 solusi permanen, yakni mengeruk sungai Batanghari dan membangun jalan simpang Karmeo Batanghari tembus ke Kilangan sepanjang 43 KM.
Menurut Al Haris, jika pertumbuhan ekonomi Jambi terbaik di Pulau Sumatera, setelah di cek, apa yang membuat ekonomi Jambi menjadi baik, ternyata dari tambang dan CPO. 5,4 persen, tumbuhnya ekonomi Jambi itu karena sebagian dari tambang dan CPO.
"Kita tidak bisa melihat sisi negatifnya ekonomi Jambi, memang kita dilematis Batu Bara, orang bilang, saya banyak di kritik oleh netizen di media sosial. Pak Gubernur tambang itu tutup saja, tapi jangan lupa ternyata pertumbuhan ekonomi Jambi itu terbaik di Pulau Sumatera hari ini,"jelasnya.
Terkait dengan persoalan angkutan batu bara yang berdampak pada kemaceten jalan, Gubernur Jambi juga melaporkan kepada pak Presiden RI, Joko Widodo, agar jalan di lebarkan dan minta Sungai Batanghari dikeruk. .
"Saya bilang ke pak Presiden di Bandara ketika beliau ke Jambi. Saya tanya, izin pak presiden, di Jambi itu yang krusial itu tambang pak, jalan kami kecil, sehingga jumlah kendaraan kami yang luar biasa di tambah dengan kendaraan umum tidak mampu lagi membuat lancar arus lalu lintas kami. Mohon izin agar jalan kami di lebarkan,"sebutnya.
"Kedua mohon kami bisa untuk mengeruk Batanghari, bayangkan antrian panjang macet luar biasa, dengan santai di jawab pak Presiden, kalau Jambi itu macet itu bagus, tandanya ekonomi Jambi ini baik. Coba lihat daerah yang tidak ada ekonominya bergerak, tidak tumbuh ekonominya, artinya syukuri saja, tugas pak Gubernur, Kapolda dan Danrem. terangnya.
Lebih penting lagi, kata Gubernur Jambi, tugas Pemrov Jambi itu bagaimana untuk mencari solusi permanen, kini akan di coba, bahwa ada dua pengusaha serius untuk mengeruk sungai Batanghari, Insya Allah Batanghari yang cukup baik ini bisa dikeruk, sehingga bisa nanti lewat tol sungai untuk batu bara diangkut.
"Akan di bangun Jalan di Simpang Karmeo tembus ke Kilangan sepanjang 43 KM. itu jalan umum dengan lebar jalan itu 12 Meter. Jalan itu bisa menghemat jalan ke Jambi 15 KM, itu nanti bisa pengguna jalan memotong jalan itu, sebaliknya tentu tidak ada lagi beban kita, bahwa jalan tersebut tidak dilewati angkutan batu bara, itu yang kita harapkan,"tandasnya.
Selain itu, Gubernur berharap APBD Provinsi Jambi bukan untuk jalan batu bara. diminta swasta yang membangunnya. Dalam Perda 12 dan 13 itu di bunyikan, bahwa sepanjang belum ada jalan batu bara, maka boleh melewati jalan umum, itu persoalannya.
"Kami bekerja terus walaupun hujan, Insya Allah kita usahakan sampai tahun 2024 ada solusi permanen, karena batu bara itu ada juga di Sarolangun,Merangin, Bungo dan Tebo,"pungkasnya.
PENULIS: CHARLES RANGKUTi
EDITOR: ANSORY S
Riuh Tawa Warnai Paripurna Saat Ketua DPRD Candakan Hilal dan M Fauzi
Ketua DPRD Apresiasi Calon Petahana Mengalah di Pilkades Ujung Tanjung
Berikut Laporan Banggar DPRD, RKUA dan PPAS APBD Sarolangun 2023 Disetujui
R-KUA PPAS APBDP 2022 Ketok Palu, Belanja Daerah Naik Rp 60 M
Pendapatan dan Belanja Daerah Sarolangun pada Perubahan RKUA PPAS 2022 Alami Kenaikan
M Syaihu Dipanggil PN Sarolangun Bahas Kelanjutan Permohonan Eksekusi PDIP
PD IWO Sarolangun Kemas HUT Ke-10 Go To Kampus Sosialisasi UU ITE
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre