Upaya Mengatasi Masalah Pendidikan di Indonesia

Kamis, 23 Februari 2023 - 21:22:01


Herna Hastuti
Herna Hastuti /
Indonesia termasuk negara yang kaya akan sumber daya alam, namun dalam pemanfaatan sumber daya alam masih tergolong rendah dan begitu sangat minim.
 
Indonesia sendiri juga termasuk negara berkembang, dimana dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya tetap pada kenyataanya Indonesia juga mengalami banyak permasalahan dalam dunia pendidikan.Permasalahan yang terjadi di dalam dunia pendidikan sebagai berikut.
 
Pertama, pendidikan di Indonesia sedang mengalami loss learning dalam masa transisi daripandemic covid-19, dibalik terjadinya kasus tersebut memang banyak hikmah yang dapat diambil, contohnya saja dalam hal peningkatan kemampuan IT ( Information and Technology )dan Digitalisasi.
 
Tetapi dibalik meningkatnya kemampuan pada bidang tertentu, pastinya akan menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap masyarakat yang ada di bidang pendidikan.
 
Sisi positif yang terjadi diantaranya, sebagian besar orang tua mampu mengoprasikan TIK secara mandiri sehingga orang tua dengan mudah dalam mendampingi anak di dalam dunia pendidikan itu sendiri, Guru dan Pendidik juga semakin canggih dalam penggunaan TIK itu sendiri.
 
Sehingga memudahkan dalam mengerjakan tugasnya, sedangkan dampak positif terhadap siswa, mereka dapat dengan mudah mengakses informasi yang ada di sekolah. 
 
Sisi negatif yang di timbulkan, salah satunya adalah terjadinya penurunan nilai karakter yang ditimbulkan anak usia sekolah.
 
Padahal untuk masalah karakter itu sendiri tidak dapat di bangun melalui IT dan Digitalisasi yang ada pada saat ini, masalah karakter termasuk permasalahan yang begitu sangat kompleks.
 
Karna berawal dari karakter yang baik maka suatu bangsa akan kuat, kokoh dan mampu bertahan ditengah arus globalisasi yang menantang dan menghadang.
 
Dan untuk mengatasi atau menanggulangi masalah tersebut, kelurga, sekolah serta lingkungan selalu memiliki kerjasama yang baik dalam mendidik, mengasuh dan juga memberi rangsangan terhadap anak-anak mereka, dan memang kelurga merupakan pondasi awal agar anak dapat menanamkan nilai-nilai karakter.
 
Selanjutnya dilanjutkan di dunia sekolah dengan memberi pengetahuan atau pendidikan yang menanamkan nilai-nilai karakter yang sesuai dalam dunia sekolah itu sendiri.
 
Dan yang dapat mempengaruhi juga ada pada lingkungan bermain anak, disini kita sebagai orang tua juga harus teliti dalam mengawasi pergaulan dan teman bermain anak. Sehingga anak memiliki batasan-batasan dalam mengepresikan dirinya di lingkungan manapun.
 
Kedua, kemampuan literasi peserta didik masih begitu sangat rendah, kemampuan ini dikatakan rendah karna di sebabkan oleh faktor utama dalam pendidikan yaitu kemampuan Guru yang masih sangat minim.
 
Masih banyaknya konsep bahwa siswa melakukan kegiatan pemecahan masalah sesuai perintah atau contoh yang guru buat, sedangkan siswa dapat memunculkan sejuta ide untuk menyelesaikan persolaan yang mereka hadapi.
 
Padahal jika Guru dapat menguasai kemampuan literasi numerasi pasti akan tercermin terhadap peserta didik yang Guru asuh.
 
Sedangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah melalui kemendikbudristek menerbitkan kurikulum merdeka dimana kurikulum tersebut merupakan suatu upaya yang di lakukan pemerintah untuk mengembalikan karakter bangsa yang semakin kian terkikis oleh zaman yang ada.
 
Tetapi langkah ini akan berhasil jika semua pemangku kepentingan mendukung dan turut andil dalam menyukseskan program pemerintah tersebut.
 
Ketiga, kurangnya keterampilan yang di miliki oleh sebagian pendidik, beberapa Guru menutup ketrampilannya mungkin dalam contoh yaitu dalam mencari media-media yang ada di alam sekitar.
 
Guru hanya saja terfokus dengan apa-apa yang bernilai tinggi seperti hanya membeli media pembelajaran di sebuah toko, tanpa membaca keadaan alam sekitar yang kaya media pembelajaran.
 
Disini untuk menanggulangi masalah ini guru diberi pelatihan yang mengacu pada pemanfaatan alam sekitar dan pemerintah mendorong agar Guru memiliki semangat tinggi dalam mengemban tugasnya sebagai Guru.
 
Hanya saja masalah pendidikan bukan masalah yang sederhana sehingga membutuhkan tekad bulat dari berbagai pihak, terutama insan Guru sebagai ujung tombak pendidikan.
 
Selain itu dibutuhkan semangat Guru dalam melakukan inovasi dalam pembelajaran, juga mampu mendorong peserta didik untuk berfikir tingkat tinggi, mampu mengeksplor lingkungan sekitar
 
dan menemukan hal-hal yang menarik untuk dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam belajar.(*)
 
 
 
Penulis  : Herna Hastuti
TK ABA XXX Jepitu Yogyakarta