Krisis Kesehatan Mental Menghantui Generasi Z

Sabtu, 11 November 2023 - 21:18:44


Ausy Irhan Finandri dan Dyanisa Rizky Nur Fauziah , mahasiswa Teknologi Pangan UAD.
Ausy Irhan Finandri dan Dyanisa Rizky Nur Fauziah , mahasiswa Teknologi Pangan UAD. /

Radarjambi.co.id-Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa.

Pada masa remaja ini terjadi banyak perubahan, seperti perubahan fisik, biologis, dan emosional. Banyak remaja hanya terfokus pada kesehatan fisiknya.

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga penting untuk diperhatikan, karena kesehatan mental mempengaruhi cara seseorang untuk berpikir, merasakan, dan bertindak didalam kehidupannya sehari-hari.

Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang bagus akan mampu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan baik.

Kesehatan mental atau mental health adalah kondisi kesehatan yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan, kondisi psikis, dan emosi seseorang.

Dalam artian lain kesehatan mental yang memiliki ketenangan jiwa dalam menjalani hidupnya berarti memiliki kondisi mental yang baik.

Sebaliknya, seseorang yang kesehatan mentalnya terganggu akan merasa kesulitan dalam mengendalikan emosinya bahkan dapat memengaruhi hubungannya dengan orang lain, kemampuannya dalam berpikir, atau bahkan memicu munculnya keinginan untuk melukai diri sendiri.

Menurut WHO, Kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera dimana setiap individu mampu mewujudkan kemampuannya untuk mengelola stres kehidupan dengan wajar, untuk bekerja secara produktif, serta berperan di komunitasnya.

Beberapa macam gangguan Kesehatan mental yang sering ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, skizofrenia (halusinasi), dan gangguan kecemasan.

Kesehatan mental menjadi satu dari sederet masalah kesehatan yang paling disoroti oleh banyak orang di belahan dunia. Ini merupakan temuan dalam survei Ipsos Global yang bertajuk Health Service Monitor 2023.

Indonesia mengambil posisi keenam, dengan proporsi 90%. Survei itu melibatkan 48.579 orang dewasa berusia 16-75 tahun di 50 negara. Di era modern saat ini kemudahan akses teknologi bikin remaja semakin mudah dalam menemukan jati dirinya.

Tapi kadang ada juga remaja yang masih suka kesulitan dalam menemukan jati diri.bahkan masih suka membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.

Maraknya kasus dari krisis kesehatan mental dapat kita ketahui dari banyaknya berita yang tersebar luas diberbagai media, hal ini menyadarkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan mental diri sendiri dan orang lain.

Dari banyaknya kasus krisis kesehatan mental yang terjadi di Indonesia, salah satu kasus yang bisa dijadikan pelajaran bagi kita ialah kasus yang berjudul “Mahasiswa Bunuh Diri Karena Tugas Kuliah ” permasalahan kesehatan mental yang dialami mahasiswa tersebut terjadi karena beberapa penyebab yaitu 

Jauhnya hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, pengaruh lingkungan, banyaknya tekanan, situasi dan kondisi yang mendukung ketika melakukan bunuh diri tersebut.

Namun setiap mahasiswa pasti memiliki beban yang sama atau lebih berat dalam perkuliahan, hal yang dilakukan mahasiswa tersebut sangat merugikan diri sendiri.

Diharapkan bagi penderita dengan gejala yang sama maka dapat menyelesaikan permasalahannya dengan baik, dengan cara mendiskusikan permasalahannya bersama oranglain, seperti orangtua, atau konsultasi dengan tenaga kerja yang ahli dalam menangani hal tersebut seperti psikiater, dan psikolog.

Di era ini, psikiater dan psikolog masih dijadikan hal yang tabu bahkan dijadikan aib bagi sebagian orang, banyak orang yang tidak ingin pergi ke tenaga ahli bidang kesehatan mental karena merasa malu jika pergi ke psikiater atau ke psikolog, merasa tidak membutuhkan bantuan psikiater atau psikolog dan merasa bisa menyelesaikan permasalahan pribadi sendiri.

Banyak orang yang merasa malu atau takut saat mengalami gangguan-gangguan mental. Sebaiknya buang rasa malu atau takut tersebut dan segera pertimbangkan untuk mencari pertolongan.

Jika merasa gugup untuk berkonsultasi ke psikiater atau psikolog secara langsung, maka bisa konsultasi secara online, Bicarakan semua keluhan yang dirasakan serta ikuti pengobatannya sampai benar-benar pulih dan mengalami perbaikan gejala.

Berhasil atau tidaknya pengobatan tergantung dari komitmen, kesabaran, dan kerja sama dengan psikiater.

Perlu digaris bawahi dampak dari krisisnya kesehatan mental yang terjadi di Indonesia terlebih bagi generasi Z dan masa depan adalah menjadi generasi yang rapuh mental, karena maraknya kasus buruk mengenai kesehatan mental, baik nantinya mengikuti jejak-jejak generasi sebelumnya karena sebuah trend atau sekedar ikut-ikutan.

Terjadinya krisis kesehatan mental Kesehatan mental remaja di akibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya faktor pola asuh orang tua.

Pola Asuh Adalah suatu proses mendidik, membimbing, mendisiplinkan dan melindungi anak hingga dewasa sesuai norma sosial.

Gaya pengasuhan sangat mempengaruhi bagaimana anak berperilaku dan membentuk karakter mereka secara keseluruhan.

Selain itu kondisi kesehatan lingkungan juga merupakan faktor dalam mempengaruhi kesehatan mental.

Lingkungan sosial merupakan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena tanpa dukungan sekitarnya, seseorang tidak dapat berkembang secara normal.

Dengan demikian lingkungan sosial merupakan masyarakat dan berbagai system normative yang ada di sekitarnya.
Faktor lainnya yang mempengaruhi kesehatan mental adalah sosial ekonomi.

Sedangkan pengaruh ekonomi yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kurangnya kesempatan orang tua untuk bersama anak-anaknya, karena orang tua selalu sibuk mencari nafkah, dan pendapatan keluarga yang tidak mencukupi sehingga orang tua kurang memperhatikan kondisi kesehatan mental anak.

Maka perlu adanya kesadaran diri pada seorang remaja bahwasannya orang yang paling merugi adalah diri kita sendiri karena ketika kita melakukan hal buruk kepada diri kita sendiri maka kita dapat Kehilangan semua orang yang kita sayang dan orang yang menyayangi kita, dapat mengecewakan orangtua dan dan hal yang paling besar ditakutkan adalah mendapatkan dosa karena kita telah berbuat tidak adil pada tubuh kita.

Diperlukan kesadaran pribadi akan pentingnya kesehatan mental dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, mendekatkan hubungan kepada orangtua, mengenali diri sendiri dengan baik, mencari lingkungan yang positif, dan ketika sedang memiliki permasalahan sebaiknya konsultasikan kepada tenaga professional agar terhindar dari krisis kesehatan mental.(*)

 

Penulis: Ausy Irhan Finandri dan Dyanisa Rizky Nur Fauziah , mahasiswa Teknologi Pangan UAD.