RADARJAMBI.CO.ID, BANGKO– Miris, dampak dari perambahan hutan di kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab di Kabupaten Merangin, semakin hari semakin memprihatinkan.
Terutama dirasakan oleh penduduk yang bertempat tinggal dipinggiran kawasan hutan tersebut. Salah satunya masyarakat Desa Tanjung Berugo, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin. Berawal dari masyarakat yang geram melihat aktivitas penebangan hutan yang sudah dekat dengan pemukiman mereka, secara spontan beberapa waktu lalu, masyarakat langsung menghalanginya.
Namun, niat mulia tersebut justru menjadi ancaman bagi masyarakat. Ceritanya pasca melakukan pengusiran itu, salah satu warga di desa tersebut justru mendapat gertakan berupa ancaman dari orang tak dikenal yang diduga salah satu pelaku perambah hutan TNKS.
“Sebelumnya kita sempat menghalangi aktivitas oknum perambah hutan yang berada dekat dengan wilayah desa sini. Namun sehari setelah warga kita diancam orang tak dikenal,†ungkap Hatib, Kades Tanjung Berugo.
“Kalau dalam dua hari ini, tidak ada penyelesaiannya, kami akan serbu desa Tanjung Berugo,†ujar Hatib menirukan laporan salah satu warganya yang mendapat ancaman orang tak dikenal tersebut.
Guna mengantisipasi ancaman tersebut, Rabu (30/3), selaku orang nomor satu didesa tersebut langsung mengintruksikan warganya untuk bersiaga, guna mewanti-wanti terjadi kericuhan.
“Saat ini kami tengah berkumpul secara berkelompok-kelompok, dan masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar desa hari ini. Guna mewaspadai terjadi ancaman tersebut,†tuturnya.
Terkait hal itu, dirinya juga telah memberitahukan kepada pihak kepolisian dan pihak kehutanan.
Reporter: Kasriadi
Editor: Gustav
Ribuan Warga Sungai Manau Bergelora Menyambut Bang Syukur Dan Khafid Muin