Ajang Dongkrak UMKM di KTT G20

Minggu, 20 November 2022 - 11:07:53


/

Berdasarkan situs resmi G20 Indonesia termasuk anggota resmi G20 dimana di dalam G20 terdiri dari sembilan belas negara dan ditambah Uni Eropa dengan skala ekonomi terbesar di dunia.

Terdapat 3 faktor utama dimana suatu negara dapat bergabung menjadi anggota G20 antara lain Total Nilai Produk Domestik Bruto (PDB), Angka Perdagangan Internasional, dan Populasi Penduduk suatu negara.

Jika kita lihat negara tetangga seperti Singapura yang merupakan negara yang bisa dikatakan sebagai negara maju tetapi tidak termasuk sebagai anggota G20.

Itu dikarenakan jika dibandingkan Indonesia, Singapura memiliki angka perolehan Total Produk Domestik Bruto sebesar 340 Miliar Dolar AS dan juga Singapura hanya memiliki jumlah populasi penduduk per 2021 sebanyak 5 juta jiwa sedangkan Indonesia memiliki Total Produk Domestik Bruto sebesar 4.359,5 Miliar Dolar AS dan dengan populasi penduduk 270 jiwa.

Jadi tidak heran jika Indonesia masuk sebagai anggota G20. Indonesia sendiri dalam G20 menduduki peringkat 16 dimana peringkat 15 diduduki oleh Meksiko dan peringkat 17 diduduki oleh Arab Saudi.

KTT G20 yang dilaksanakan di Bali merupakan puncak acara dari rangkaian Presidensi G20 Indonesia yang telah terlaksana pada tanggal 15 dan 16 November 2022.

Di balik terselenggaranya KTT G20 ini terdapat fakta menarik yaitu bahwa acara besar ini melibatkan 20 UMKM terkait dengan produksi official merchandise cinderamatanya.

Tidak hanya itu, terdapat pula 300 UMKM yang diberi kesempatan untuk memamerkan produk unggulannya di puncak KTT G 20 pada tanggal 15-16 November 2022 kemarin.

Momen puncak KTT G20 ini dimanfaatkan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebagai tempat untuk memerkan produk unggulan para pelaku UMKM.

Dimana diharapkan dapat berdampak baik khususnya dalam memperluas pasar ke ranah internasional.

20 UMKM yang dipilih sebagai pemasok official merchandise KTT G20 ini adalah yang sudah dianggap paling siap dari sekian banyaknya UMKM yakni sejumlah 1.024.

UMKM yang telah terpilih dianggap sebagai UMKM yang paling siap dan sudah berstandar tinggi kualitasnya atau bisa dikatakan sebagai terbaik produksinya.

Mereka yang dipilih ada dari sektor craft, makanan, fashion, herbal, kosmetik dan wellness yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

Salah satunya ada Maharani craft dimana ditunjuk sebagai pemasok untuk membuat souvenir perhiasaan dengan jumlah terbatas yaitu 200 pcs dimana produknya terdiri dari cincin, gelang, kalung, anting hingga bross dengan desain yang menarik.

Kemudian ada UMKM yang terpilih dari Bogor Jawa Barat dengan produk buku notes yang terbuat dari bambu dengan logo G20 yang ramah lingkungan.

Dipilihnya bahan dasar bambu dikarenakan pohon bambu memiliki waktu yang lebih cepat untuk tumbuh kembali dibandinngkan dengan kayu, bambu hanya membutuhkan waktu 4 tahun sedangkan kayu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tumbuh.

Lalu ada juga yang terpilih dari Pasundan Jawa Barat dimana produknya adalah jam tangan kayu, Jokowi memilih souvenir ini secara langsung saat mengunjungi stand pameran Provinsi Jawab Barat dalam ajang INA Craft.

Produk-produk lain yang dijadikan sebagai souvenir official merchandise antara lain ada kipas karya pengrajin Bali dimana memiliki dudukan dari kayu ebony dan logo G20 berlapis emas.

Kemudian ada Dompet Duanyam dengan model yang ringkas tanpa resleting dan klik yang dibuat dengan kombinasi tenun dan anyaman lontar flores serta kulit sintetis.

Dan juga ada produk lokal Sojamu atau suwe ora jamu yaitu produk jamu kesehatan yang khas sekali dari indonesia.

Dan masih banyak lagi official merchandise KTT G20.

Sebagian besar UMKM yang terpilih menjadi official merchandise KTT G20 adalah mereka yang telah memiliki standar atau berpotensi untuk dijebolkan ke pasar internasional.

Dimana ada juga yang sudah melakukan penjualan ekspor seperti contohnya jam tangan dari kayu asal UMKM Pasundan Jawa Barat.

Menilik UMKM yang telah terpili, mereka dalam pengambilan keputusan manajerial menggunakan model strategis dan juga dalam memetakan proses pengambilan keputusan tersebut berdasarkan strategis pemasaran yang digunakan.

Kita pasti penasaran bagaimana proses pengambilan keputusan bagi UMKM khususnya mereka yang terpilih sebagai official merchandise KTT G20.

Mereka dalam pengambilan keputusan manajerial pastinya dengan cara melihat strategis pemasaran yang digunakan, apakah berfokus domestik atau internasional.

Dalam acara KTT G20 ini, mereka pasti berfokuskan pada strategi pemasaran ranah internasional dimana produksinya difokuskan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan memiliki daya tarik yang menarik.

Dengan memaksimalkan produksi official merchandise, maka akan dapat menarik perhatian banyak kalangan sehingga nantinya akan muncul permintaan-permintaan sehingga bertambahnya jumlah produksi UMKM tersebut.

Pengambilan keputusan terkait manajerial nantinya akan diperlukan terkait bagaimana cara memproduksi dalam waktu yang diinginkan dan juga terkait bagaimana proses pemasaran yang akan digunakan untuk memperluas dan memperbanyak permintaan khususnya pasca efek KTT G20 telah berlalu.

Harapannya untuk para pelaku UMKM baik yang ditunjuk sebagai official merchandise maupun mereka yang tidak ditunjuk dapat terus mengembangkan usahanya agar dapat mencapai pasar internasional guna mendongkrak perekonomian.

Bagi UMKM yang belum berkesempatan memamerkan produknya semoga dapat terus berjuang dan berusaha agar usahanya dapat dilihat dan diminati oleh banyak kalangan baik itu dengan mendongkrak strategi pemasarannya ataupun dari strategi lainnya yang dapat membuat produknya menjadi lebih diminati.

Kedepannya diharapkan akan ada banyak ruang dan kesempatan bagi para UMKM untuk memamerkan produknya di acara-acara resmi yang di sediakan pemerintah.(*)

 

Penulis :Istig Faroh, Mahasiswa Semester 5 Prodi Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Semarang