Penyakit Diare di Tanjabtim Capai 5000 Kasus

Senin, 29 Juni 2015 - 00:25:38


Ilustrasi Diare
Ilustrasi Diare /

RADARJAMBI.CO.ID, MUARASABAK - Terhitung dari tahun 2010 hingga sekarang, kasus diare di Kabupaten Tanjung Jabung Timur mencapai 5000 kasus. Penyebab tingginya angka ini dianggap Dinas Kesehatan Tanjabtim masih minimnya air bersih, dan pola buang sampah sembarang. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tanjab Timur, pertahunnya kasus diare tersebut mencapai 5000 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan, Samsiran, melalui Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinkes Tanjab Timur, Jaifatul Aswar, mengatakan masih minimnya air bersih mengakibatkan masyarakat banyak mengkonsumsi air sungai.

"Sementara kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang, sehingga masih banyak masyarakat membuang sampah dan membuang kotoran kesungai, akibatnya timbul diare apa bila dikonsumsi," katanya.

Jaifatul menjelaskan, dari tahun ke tahun angka kasus diare di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung belum ada penurunan. Sedangkan angka kasus ini terdapat di daerah pesisir dan daerah gambut.

Seperti di tahun 2014 lalu, menurut laporan yang diterima untuk Puskesmas Sabak Timur terdapat 242 kasus, Kampung Laut 230 kasus, Lambur 283 kasus, Simbur Naik 68 kasus, Simpang Pandan 702 kasus, Mendahara 799 kasus, Pangkal Duri 85 kasus, Nipah Panjang 622 kasus, Rantau Rasau 231 kasus, Sungai Tering 395, Sungai Jambat 28, Air Hitam Laut 97 kasus, Sabak Barat 513 kasus, Simpang Tuan 299 dan Berbak 603 kasus.

Ditambahkannya, kalau melihat hasil dari laporan yang masuk sebanyak kurang lebih 5 ribuan pengaduan disetiap tahunnya.

"Dari total laporan dari setiap puskesmas tadi tercatat di tahun 2014 terdapat 5197 kasus, sedangkan di tahun 2013 tercatat 5391 kasus, 2012 tercatat 5437 kasus, 2011 tercatat 5644 kasus dan di tahun 2010 tercatat 4349 kasus," tambahnya.

Untuk mencegah kasus diare yang mencapai diangka kurang lebih 5000 an ini, Dinas Kesehatan, kata dia, setiap tahunnya hanya sebatas melakukan pemberitahuan terhadap penyuluhan melalui Puskesmas.

"Selain itu, seharusnya melalui lintas sektor atau dinas yang terkait agar dapat bekerja sama agar bagaimana jumlah ini bisa menurun, karena Dinas Kesehatan hanya sebatas himbauan," pungkasnya.

Reporter: Samseidi
Editor: Gustav Wiranata