Mantan Ketua Bawaslu Jambi Merasa Difitnah

Rabu, 10 Februari 2016 - 22:05:32


/

RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Setelah lama tidak mengeluarkan pernyataan di media massa, dan melihat proses ini, mulai dari proses sengketa hingga keluarnya putusan sengketa pilwako Sungaipenuh sampai dilakukannya klarifikasi oleh Bawaslu Republik Indonesia (RI) ke Jambi pada akhir Januari lalu dan terakhir keluarnya instruksi Bawaslu RI yang meminta agar memberhentikan posisi Ketua Bawaslu Provinsi Jambi , dan tepat Selasa kemarin (9/2) Bawaslu Provinsi Jambi sudah melakukan pleno membahas instruksi Bawaslu RI.

Namun dari serumitnya persoalan tersebut, menyisakan sejumlah kesenjangan baik itu informasi pernyataan demi pernyataan dari sejumlah pihak bahkan adanya isu dan fitnah yang dilontarkan oleh pihak tertentu demi menjatuhkan nama baiknya.

Saat dikonfirmasi oleh sejumlah media, Fauzan Khairazi akhirnya mau angkat bicara menyikapi polemik yang berkembang selama ini.

"Selama ini saya memilih diam, melihat polemik yang berkembang baik di masyarakat dan media massa, sambil menyelesaikan masalah ini secara bijak tanpa harus berkowar-kowar, termasuk melakukan pembinaan terhadap jajaran dibawah," ujar Fauzan Khairazi Pimpinan Bawaslu Provinsi Jambi.

Terkait dengan persoalan sengketa pilwako Sungaipenuh, dirinya juga sudah meminta agar Panwas Sungaipenuh bisa menyelesaikan masalah sengketa dengan baik dan mau mengikuti arahan dari Bawaslu.

"Saya tidak pernah mengarahkan Panwas Sungaipenuh untuk menggelar sengketa, karena sudah terlanjut digelar, saya minta cukup digelar satu kali saja, namun arahan itu diabaikan," tambahnya.

Tapi hasil yang didapatkan oleh mantan Ketua Bawaslu Provinsi Jambi, dirinya difitnah dan dituduh hal-hal yang tidak benar, dan jauh dari fakta hukum, termasuk adanya tim dari Bawaslu RI yang melakukan klarifikasi terhadap pimpinan Bawaslu, Panwas, bahkan sampai ke staf juga ikut di klarifikasi.

"Saya merasa di fitnah bahkan menjadi korban permainan dalam orang-orang yang memiliki kepentingan terhadap polemik yang terjadi, bahkan isu dan fitnah yang disebarkan tidak memiliki bukti hukum yang kuat," kata Koordinator Divisi SDM.

Saat ditanya kenapa baru sekarang dirinya mau angkat bicara dan terkait hasil yang dikeluarkan oleh Bawaslu RI. Dirinya menjawab pertama, dirinya menerima secara ikhlas dan lapang dada menerima apapun hasil dari Bawaslu RI. Kedua, karena sudah tidak tahan dengan fitnah dan isu yang disebarkan serta memberikan keseimbangan dalam berita.

"Ini supaya bisa memberikan keseimbangan dalam pemberitaan, dan karena merasa di fitnah tidak menutup kemungkinan akan membawa ke ranah hukum dengan sudah menyiapkan bukti-bukti termasuk akan menyurati Bawaslu RI," pungkasnya.

Reporter: Gustav
Editor: Khotib