Bupati Ancam Copot Kadis Jika Kinerja Tidak Sesuai Target

Selasa, 05 Februari 2019 - 19:28:15


Al Haris
Al Haris /

 

Radarjambi.co.id - BANGKO - Bupati Merangin Al Haris kecewa dengan sejumlah kepala OPD terkait rendahnya realisasi anggaran pada 2018 lalu.

Haris Mengatakan, tak habis pikir kenapa setiap tahun target PAD selalu tak tercapai. Dan akibatnya PAD tahun berikutnya diturunkan. Seperti tahun ini. Pada 2018 lalu target PAD sebesar Rp. 88,9 M namun ditahun 2019 ini turun menjadi Rp. 86,6 M.

Rencana, dalam waktu dekat ini Bupati dan Wakil Bupati akan mengevaluasi 10 kepala OPD yang dalam penilaian selama ini kurang optimal dalam bekerja.

Bupati menyebut, beberapa kepala OPD yang bakal dievaluasi dan dinonjobkan itu ada diantara OPD yang realisasinya rendah tersebut.

Nantinya, lanjut Haris, dirinya akan memilih pejabat yang visioner dan cocok untuk menempati posisi tersebut.

"Iya kita mencari yang mau bekerja yang sesuai dengan visi misi," imbuhnya.

Realisasi pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Merangin pada 2018 lalu minim. Akibatnya, pada 2019 ini, target PAD diturunkan.

Pada 2018, target PAD Kabupaten Merangin Rp. 88,9 miliar namun ditahun ini turun menjadi Rp. 87,6 miliar.

Menurunnya target tersebut dikarenakan banyak OPD yang tak capai target, bahkan OPD yang memegang program visi misi Bupati yaitu Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perikanan dan beberapa OPD lainnya dibawah 70 persen.

Untuk Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, target PAD dalam satu tahun sebanyak Rp. 340 juta, sementara yang terealisasi hanya Rp 116 juta atau hanya 34 persen. Kemudian Pekerjaan Umum dengan target Rp. 650 juta dan terealisasi hanya Rp. 325 atau 50 persen.

Sedangkan Dinas Perikanan dengan target Rp. 85 juta sementara yang terealisasi hanya Rp. 44 juta atau hanya 52 persen.

Menanggapi hal itu, Bupati Merangin Al Haris ketika dikonfirmasi menyebut bahwa dirinya cukup kecewa dengan minimnya realisasi anggaran dibeberapa OPD.

Menurut Haris, di Kabupaten Merangin cukup banyak objek wisata yang bisa dipungut retribusinya untuk di jadikan PAD, namun pada kenyataannya, target yang hanya Rp. 340 juta itu hanya terealisasi sekitar 34 persen.

"Heran, setiap tahun tak pernah capai target," tutupnya.

 

 

Reporter : Kasriadi

Editor     : Ansori