Belajar Bahasa Inggris pada Generasi Alpha

Jumat, 22 Juli 2022 - 21:52:31


Muhammad Soni Hendrawan
Muhammad Soni Hendrawan /

Generasi Alpha atau G-Alpha sebagai generasi termudah, para anak-anak dari generasi alpha ini kemungkinan masih dalam usia sekolah dasar atau bahkan TK.

Lahir dari orang tua yang jauh lebih modern dan stabil dalam ekonomi membuat generasi alpha menjadi generasi kritis yang sudah diliputi teknologi sejak dini.

Maka sudah bukan hal asing jika kita melihat anak kecil sudah pandai menggunakan ponsel ataupun mengakses internet saat ini.

Anak-anak saat ini sudah terbiasa dengan televisi, gadget, bahkan sudah paham berbagai alat-alat elektronik di rumah. Mereka juga cenderung lebih cerdas, cepat memahami situasi dan dapat mengenali sesuatu dengan baik.

Hal positifnya banyak anak saat ini yang sudah bisa membaca dan menghafalkan alfabet sejak dini karena mengenali tulisan dan ikon-ikon yang ada pada smartphone atau tablet.

Akan tetapi para orang tua saat ini juga membutuhkan kemampuan ekstra untuk mengasuh anak-anak generasi alpha ini, sebab anak-anak ini sudah tidak bisa lagi dididik dengan metode yang sama seperti anak generasi sebelumnya.

Para orang tua harus lebih kreatif dan juga perlu melakukan banyak pendekatan terhadap anak.

Terutama dalam tulisan berbahasa inggris yang ada di dalam ikon-ikon pada smartphone, juga terdapat di dalam televisi contohnya film yang memakai bahasa Inggris, selalu mengawasi anak-anak untuk menonton film yang bukan untuk umur anak sesuai dengan kebijakan pemerintahan yang harus ditaati bagi anak-anak yang di bawah umur maupun orang tua yang tugasnya menjadi pengawas mereka.

Memperhatikan kata-kata yang tidak pantas digunakan dalam bahasa Inggris untuk anak-anak yang bukan untuk usianya.

Kegiatan belajar literasi (literacy) perlu yang menyenangkan untuk menarik minat mereka untuk membaca buku bahasa inggris contohnya buku cerita bergambar, membacakan dongeng sebelum tidur kepada anak, dan lain-lain.

Kegiatan belajar mendengarkan musik dalam bahasa Inggris menggunakan berbagai media yang ada di internet seperti YouTube, Spotify, JOOX Music, RESSO Music, Amazon Music, dan lain-lain.

Kegiatan belajar mendengarkan dan mempelajari siniar (podcast) atau siaran web tanalir (non-streaming webcast) dalam berbahasa inggris bisa untuk meningkatkan kosa kata bahasa Inggris.

Cara pengucapan kata-kata bahasa Inggris, cara berbicara aksen/logat (accent) orang luar negeri dan sebagainya.

Juga bisa mendapatkan pengetahuan yang lain dalam siniar contohnya menjadi sebagai alternatif lain dari radio dan televisi, melatih imajinasi, melatih stimulasi otak, dan menjadi pendengar yang lebih baik.

Jangan putus asa untuk mempelajari berbagai bahasa yang ada baik itu bahasa sejak lahir, bahasa Indonesia, atau pun berbagai bahasa yang lainnya.

Karena selama seseorang masih punya minat/hasrat untuk mempelajari hal-hal yang baru semua pasti akan terwujud walaupun terwujudnya berbeda-beda waktu dan tempat.

Ada istilah “Menuntut ilmu hingga ke Negeri China”. Berarti masih banyak cara/jalan untuk bisa belajar bahasa Inggris dan menjadi fasih dalam berbicara dalam bahasa Inggris (native speaker).

Ada kutipan “Jadilah apa pun yang anda suka, jangan khawatir tentang anggapan orang lain tentang anda, bagaimana anda melakukan hal anda sendiri, kecuali ada seseorang yang benar-benar peduli dengan anda”.

Karena seseorang yang sangat peduli terhadap anda, tidak pandang anda siapa, dari mana, keadaan ekonomi, dan sebagainya.

Teman atau sahabat itu berperan penting terhadap proses pembelajaran, faktor lingkungan sosial anak, lingkungan kerja, bukan hanya untuk menjadi tempat curhat juga bisa menjadi sistem pendukung (support system) baik itu secara mental maupun menjadi penyemangat terhadap hal apapun yang dilakukan anak-anak.(*)

 

 

Penulis: Muhamad Sony Hendrawan, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.