Fasha Narasumber Dialog Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi

Selasa, 31 Mei 2016 - 23:15:35


/

RADARJAMBI.CO.ID, SEMARANG- Bertempat di ballroom Hotel Crowne Plaza Semarang, Senin (30/5) WaliKota Jambi menjadi nara sumber pada acara advokasi dan horizontal learning (AHL) Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) dan launching aplikasi STBM-SMART (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Kementerian Kesehatan RI.

Dihadapan Menteri Kesehatan RI Prof. DR. dr. Nila Farid Moeloek, gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta staleholder terkait termasuk perwakilan AKKOPSI dari 444 Kabupaten/Kota, WaliKota Jambi, H Syarif Fasha, yang juga sebagai Wakil Ketua I AKKOPSI, menyampaikan tentang fungsi, peran, program dan kegiatan sekaligus riwayat lahirnya serta keunikan aliansi AKKOPSI dibandingkan organisasi lainnya.

"AKKOPSI adalah lembaga kemasyarakatan antar kabupaten/kota guna menggalang dan mengkonsolidasikan kebersamaan dan kepedulian dalam pengarustamaan peningkatan layanan sanitasi permukiman," ujarnya.

Fasha menambahkan, organisasi yang dideklarasikan di Kota Jambi pada tanggal 22 Oktober 2009 yang pada saat itu oleh 12 Walikota peduli sanitasi, menunjukkan ruh dari aliansi tersebut tidak bisa lepas dari Kota Jambi.

"Tentu saja komitmen kami sangat tinggi untuk meneruskan tongkat estafet kepengurusan AKKOPSI dari Wali Kota Jambi sebelumnya," tuturnya.

Fasha menambahkan AKKOPSI yang sejak tahun 2009 hanya beranggotakan 12 kabupaten/kota, kini telah beranggotakan 444 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"AKKOPSI lahir secara sukarela, karena kesadaran para Bupati dan Walikota, bukan top down. Pendekatan advokasi juga secara terpadu dan intensif baik secara formal dan informal personal, karena kesamaan aspirasi," tambahnya.
   
Fasha juga memaparkan salah satu program kerja dari AKKOPSI yaitu melakukan kegiatan advokasi secara rutin kepada para anggotanya (Bupati/Wali Kota).

Seperti kegiatan Advokasi dan Horizontal Learning yang diselenggarakan di Kota Semarang tersebut.

Forum tersebut juga dimanfaatkan untuk memantau penguatan peran 444 bupati/wali kota anggota AKKOPSI dalam merealisasikan komitmen mengalokasikan minimal 2 persen dari anggaran belanja langsung daerah untuk sektor sanitasi sebagaimana yang di deklarasikan dalam acara City Sanitation Summit 2011 lalu di Banda Aceh.

Diacara yang sama juga di luncurkan Aplikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)-SMART dari Kementrian Kesehatan RI. Aplikasi ini diwujudkan berlatar belakang dari data akses sanitasi dan prilaku kebersihan yang menjadi tantangan pemerintah yaitu pada tahap perencanaan, implementasi hingga penganggaran.

Aplikasi yang juga merupakan inovasi Kementrian Kesehatan bersama Water and Sanitation Program (WSP) -The World Bank bertujuan untuk mengoptimalisasikan sistem pelaporan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat via smartphone secara nasional.

Ada yang menarik saat launching STBM - SMART itu, yaitu saat seluruh peserta dan pejabat yang hadir diminta secara spontan bersama-sama mengaktifkan aplikasi STBM-SMART di smartphone masing-masing. Ternyata Walikota Jambi sudah memiliki aplikasi tersebut di ponsel androidnya, yang selama ini digunakannya untuk memantau STBM di Kota Jambi.

Walikota H Syarif Fasha pun mempresentasikan STBM di Kota Jambi yang ternyata berada di angka 93 persen (di atas rata-rata). Apresisasi dari Menkes dan Gubernur Jateng serta peserta yang hadir pun mengalir kepada Walikota Jambi Syarif Fasha dalam acara itu, karena Wali Kota Jambi itu dinilai sangat memiliki komitmen yang tinggi dalam pembangunan Sanitasi.

Sementara itu Menteri Kesehatan dr Nila Farid Moeloek, mengapresiasi keberadaan AKKOPSI dalam menginisiasi pengembangan dan pembangunan sanitasi di tanah air. Selain juga mengucapkan terima kasih, Menkes juga berharap AKKOPSI terus eksis dan maju sebagai mitra pemerintah dari semua kementrian terkait program sanitasi.

Forum pemangku kebijakan dibidang sanitasi tersebut selain dihadiri Menkes Nila Farid Moeloek, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Walikota Jambi Syarif Fasha, turut pula hadir perwakilan World Bank / Water Global Practise Martin Albrecht serta para bupati/walikota se-Provinsi Jawa Tengah dan sekitarnya.(advertorial)