Turnamen Futsal BRI Cup Kualatungkal Berujung Insiden Berdarah

Senin, 23 Mei 2022 - 12:28:06


Korban pengeroyokan Turnamen Futsal yang digelar oleh BRI Cabang Kualatungkal
Korban pengeroyokan Turnamen Futsal yang digelar oleh BRI Cabang Kualatungkal /

RADARJAMBI.CO.ID- Turnamen Futsal yang digelar oleh BRI Cabang Kualatungkal yang dibuka sejak Jum'at 20 mei 2022 lalu berujung kericuhan yang mengakibatkan insiden berdarah pada pemain dan pemimpin pertandingan.

Mirisnya, Turnamen yang diadakan BRI itu dinilai lemah dalam pengamanannya, terpantau saat laga antara tim One Piece FC dan Bohang FC sabtu malam, (21/05) lalu terjadi baku hantam ditengah lapangan melukai sejumlah pemain dan wasit pertandingab. 

Anehnya, meskipun insiden ini terjadi namun, pihak penyelenggara tetap melanjutkan pertandingan tersebut hingga selesai. Pasca pertandingan usai dua orang pemain dari Bohang FC mengalami luka robek dibagian melipis wajah, pipi dan kepala serta wasit mengalami luka dibagian kepala.

Terkait kegiatan ini, Ketua PSSI Tanjab Barat, Hendri Fonda mengakui bahwa kegiatan itu tidak ada koordinasi dengan pihaknya, dan saat terjadi insiden pemukulan itu dirinya sempat menerima laporan dari wasit tersebut.

"Wasit yang dipukul itu sempat melapor (red. Ketua PSSI) tapi kan secara organisasi kami kebingungan menyikapinya karna kan kegiatan itu tanpa adanya koordinasi dari kita. Dan izin pun rasanya tidak ada masuk ke kami," sebut Ketua PSSI Tanjab Barat, Hendri Ponda.

Hingga kini, media berusaha mengkonfirmasi Kepala Cabang BRI Kualatungkal terkait insiden berdarah itu, namun belum ada tanggapan dari pihak BRI.

Terpisah Hendra (red.korban) selaku wasit yang memimpin pertandingan saat itu mengatakan akan membawa hal tersebut kerana hukum apabila pelaku pemukulan tidak ada etika baik untuk meminta maaf.

Dijelaskan Hendra sejauh ini tiga dari pelaku pemukulan baru dua orang yang sudah datang meminta maaf satu lagi pelaku pemukulan berinisial S.

"Masih kita tunggu etikad baiknya selama tiga hari kedepan kalau tidak maka terpaksa kita bahwa ke ranah hukum," tegas Hendra. (Ken)